ThePhrase.id – Dewasa ini banyak aktivis iklim cilik dari berbagai belahan dunia yang menyerukan pentingnya beraksi untuk menyelamatkan lingkungan. Salah satunya adalah Licypriya Kangujam, aktivitis iklim cilik dari India.
Bocah ini baru berusia 10 tahun tetapi telah melakukan berbagai aksi membela lingkungan, bahkan berkeliling dunia untuk menjalankan misinya. Ia juga telah berbicara di berbagai konferensi sebagai seorang aktivis iklim cilik.
Awal mula menjadi aktivis
Licypriya lahir di Desa Bashikhong, Manipur, India, pada 2 Oktober 2011. Manipur itu sendiri adalah wilayah di bagian timur India yang dikelilingi oleh pegunungan hijau yang rimbun serta merupakan daerah yang bebas dari karbon negatif.
Namun, ia dan keluarganya pindah ke Odisha. Di Odisha, ia mengalami dua kali bencana alam, yakni pertama Topan Titli di tahun 2018 dan Topan Fani di tahun 2019.
Setelah itu, keluarganya kembali pindah ke daerah lain, kali ini adalah Delhi, ibu kota dari India. Sebagai ibu kota, maka mobilitas yang tinggi juga terjadi di Delhi. Dengan begitu, tingkat polusi udaranya juga tinggi.
Lahir di wilayah asri penuh pegunungan hijau, kemudian tumbuh di daerah yang kerap tertimpa bencana alam dan berpolusi tinggi ternyata sangat mempengaruhi dirinya. Karena itu, ia mulai berpikir tentang iklim, alam, dan lingkungan serta menyuarakan pendapatnya.
Licypriya Kangujam pada UN Disaster Conference 2018 saat masih berusia 6 tahun. (Foto: Instagram/licypriyakangujam)
Saat usianya baru menginjak 6 tahun di tahun 2018, ia berkesempatan untuk menghadiri United Nations Disaster Conference di Mongolia. Sejak konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut, ia makin memahami dunia aktivis dan memahami bahwa apa yang ia lakukan adalah aktivis bidang lingkungan.
Di tahun yang sama, setelah pulang dari Mongolia, ia mendirikan sebuah organisasi yang ia namakan The Child Movement. Organisasi ini fokus pada gerakan global untuk keadilan iklim, memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak miskin, korban konflik, serta melindungi hak-hak anak.
Berbicara di berbagai konferensi
Baru satu tahun kiprahnya sebagai aktivis iklim, di tahun 2019 Licypriya telah diundang untuk berbicara di United Nations Climate Change Conference (COP25) yang diadakan di Madrid, Spanyol. Pada konferensi PBB tersebut, ia menyatakan kepada para pemimpin dunia untuk segera mengambil tindakan iklim.
Aksi nyata Licypriya Kangujam menyuarakan akibat perubahan iklim dan polusi di India. (Foto: Instagram/licypriyakangujam)
Bahkan, pada COP25 tersebut, Licypriya juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB dan menyerahkan memorandum "atas nama anak-anak dunia" yang menyatakan bahwa dirinya ingin menciptakan tempat yang lebih baik untuk semua anak di dunia. António Guterres, Sekjen PBB mengapresiasi dan memuji aksi Licypriya.
Masih di tahun yang sama, ia mendapatkan berbagai penghargaan atas aksinya. Beberapa di antaranya adalah "World Children Peace Prize 2019" dari Global Peace Index, dan juga "SDGs Ambassador Award 2019" yang diberikan oleh salah satu media di India bekerja sama dengan pemerintah India.
Di tahun 2019 ini ia sukses dilirik berbagai pihak sebagai aktivis cilik karena sebuah aksi yang ia lakukan. Terinspirasi dari Greta Thunberg, Licypriya juga menghabiskan satu minggu berada di luar gedung parlemen untuk menarik perhatian Perdana Menteri Narendra Modi.
Licypriya Kangujam sebagai pembicara di berbagai konferensi. (Foto: Instagram/licypriyakangujam)
Isu yang ia kampanyekan adalah untuk mengesahkan undang-undang baru yang bertujuan mengekang tingkat polusi udara yang tinggi di India, serta mewajibkan literasi perubahan iklim di sekolah. Menjawab kampanyenya, pemerintah Gujarat kemudian memasukkan pendidikan terkait perubahan iklim pada kurikulum di sekolah.
Aksinya masih terus berlanjut, pada bulan Februari 2020 ia menjadi salah satu pembicara pada TEDxSBSC yang diadakan di University of Delhi, India. Masih di bulan dan tahun yang sama, ia juga menjadi pembicara pada TEDxGateway yang diadakan di Mumbai. Hingga usianya yang ke-9 tahun, Licypriya telah memberikan pidato sebanyak enam kali pada TEDx.
Ia juga mengikuti perhelatan Earth Day 2020 yang dilaksanakan di Washington, D.C., Amerika Serikat serta World Economic Forum 2020 di mana ia bertemu dengan aktivis-aktivis iklim muda lainnya, termasuk Greta Thunberg.
Mengunjungi Indonesia
Licypriya Kangujam di Jakarta, Indonesia. (Foto: Instagram/licypriyakangujam)
Selama dirinya menjadi aktivis, ia telah mengunjungi 32 negara dan lebih dari 400 institusi untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan dari perubahan iklim yang makin nyata setiap harinya serta menyadari akan perubahan iklim yang terjadi.
Salah satu negara yang ia kunjungi adalah Indonesia pada awal Agustus 2022 ini. Di Jakarta, Licypriya diundang sebagai salah satu narasumber pada acara Islamic Book Fair 2022. Ia diundang sebagai pembicara pada sesi yang berjudul "Role of Youth for a Better Environment".
Pada kunjungannya ke Indonesia, ia juga tak lupa melakukan climate strike di depan Istana Merdeka. Ia membawa papan yang bertuliskan "Change your behaviour to save our planet! Fight for clean air to breathe, clean water to drink, and clean planet to live!" yang berarti "Ubah perilaku Anda untuk menyelamatkan planet kita! Berjuang untuk udara bersih untuk bernafas, air bersih untuk diminum, dan planet yang bersih untuk hidup!". [rk]