leader

Lika-Liku Dedy Delon Menjadi Badut Profesional dan Dirikan ABI

Penulis Rahma K
Jul 26, 2022
Lika-Liku Dedy Delon Menjadi Badut Profesional dan Dirikan ABI
ThePhrase.id – Dedy Delon adalah seseorang yang menggeluti profesi seniman badut selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Ia juga merupakan satu dari lima pendiri komunitas badut yang ia beri nama Aku Badut Indonesia (ABI).

ABI didirikan pada 28 Januari 2018 dengan tujuan untuk memberikan hiburan pada anak-anak yang kurang mampu. Anak-anak yang dimaksud antara lain mereka yang mengidap kanker dan anak-anak yang terkena bencana alam. Anggotanya adalah badut-badut profesional.

Berasal dari Jakara, tetapi ABI tak hanya menjalankan misi mulia untuk menghibur anak-anak di Ibu Kota. Indonesia mereka jelajahi demi menumbuhkan senyum pada anak-anak kurang mampu hingga anak-anak yang mengidap penyakit serius.

Badut ABI yang sedang menghibur anak yang sakit. (Foto: akubadutindonesia.org)


"ABI ini saya ciptakan sendiri, saya bercerita bahwa ABI itu ayah, seorang ayah yang mencari nafkah, tapi di sini seorang ayah menghibur anak-anak," tutur Dedy dilansir Detik.

Dedy bersama ABI memiliki motto, yakni 'bahagia membuat orang lain bahagia'. Menurutnya, bahagia tidak bisa diukur dengan uang, tetapi dengan suatu kebahagiaan. Meskipun terkadang badut itu sendiri yang sedang tidak merasakan kebahagiaan.

Dedy membagikan salah satu pengalamannya saat sedang menghibur sebagai badut. Ia mendapatkan info bahwa sang ibu sedang berhadapan dengan ajal, tetapi sebagai badut profesional ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Ketika selesai, ia baru mendatangi sang ibu yang telah berpulang.

Badut ABI saat melakukan pertunjukan. (Foto: Instagram/aku_badut_indonesia)


"Mereka tidak tahu bagaimana perasaan kita, tapi saya profesional. Saya menghibur, membuat mereka tertawa, tapi hati saya, mereka tidak perlu tahu," ungkap Dedy 'Delon' Rachmanto.

Keinginan menjadi badut profesional


Saat ia berusia 9 tahun, kedua orang tua Dedy mengajaknya menonton pertunjukan sirus. Pada pertunjukan tersebut, terdapat sosok badut yang membuatnya tertawa dam sangat terhibur. Pertunjukan itu juga kemudian juga mengubah hidupnya.

Sejak saat itu, Dedy berkeinginan besar untuk menjadi badut. Di usianya yang ke-10, ia sudah mulai belajar menjadi badut. Ia berguru dengan pemain akrobat legendaris Paidi atau dikenal dengan Pak Tepong. Ia kerap berlatih di Taman Mini Indonesia Indah dan Ancol.

Dedy Delon. (Foto: Instagram/panglima_badut)


"Saya dulu anak jalanan, saya melihat sesuai yang berbeda dari sosok di sirkus itu ada sosok badut, yang buat saya tertawa, benar-benar tertawa, terhibur," ungkapnya.

Sayangnya, kedua orang tua Dedy menentang keinginan anaknya. Terlebih lagi ketika Dedy ingin serius menekuninya sebagai pilihan karier. Ketika Dedy ingin berkuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), ia tidak diperbolehkan.

"Terutama bapak ya, bapak tuh paling tidak suka. 'Ngapain jadi badut?' Dulu tahun 1980-an lihat badut itu terhina banget. Memang sampai sekarang pun masih memiliki paradigma negatif," cerita Dedy.

Dedy Delon (kiri). (Foto: Instagram/panglima_badut)


Alhasil, ia berkuliah di jurusan perhotelan Universitas Sahid Jakarta. Dedy juga mencoba bekerja di sebuah hotel selama satu tahun lamanya. Namun, hatinya berkata lain. Passionnya memberontak hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar begitu saja dan menekuni profesi badut.

Meski banyak rintangan yang ia hadapi, terutama masalah bayaran dan ekonomi, hal itu tidak menyurutkan keinginannya untuk terus menghibur anak-anak sebagai seorang badut. Karena menurutnya, badut adalah sebuah profesi yang tidak semua orang bisa lakukan.

"Badut (adalah) suatu profesi yang tidak semua orang bisa lakukan," tegas Dedy. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic