Lizzie Parra, Sosok di Balik Suksesnya Local Brand Kecantikan BLP

ThePhrase.id – Bagi para beauty enthusiast Tanah Air pasti sudah tak asing dengan brand kecantikan BLP atau By Lizzie Parra. Local brand produk kosmetik dan skincare  ini didirikan oleh seorang perempuan bernama Lizzie Parra.

Elizabeth Christina Parameswari atau yang lebih dikenal dengan Lizzie Parra adalah seorang pengusaha yang mendirikan merek BLP di tahun 2016. Bisnisnya kini menjadi salah satu produk kosmetik yang banyak diburu oleh para perempuan dan juga menjadi andalan bagi sebagian orang.

Berawal dari produk pertama yang dijual BLP, yakni lipstick yang dijual secara online, kini BLP sudah menjual berbagai produk kosmetik dan bahkan mulai merambah produk skincare, serta memiliki gerai offline di empat kota.

Keempat kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Dengan nama Beauty Space, gerai offline BLP yang dibuka ini mengusung konsep dengan estetika kental dan warna-warna minimalis seperti putih, krem, pink, dan cokelat. Toko-tokonya ini dibuka di mall-mall besar tiap kotanya.

Sedangkan untuk produknya, BLP kini telah menjual berbagai jenis makeup dimulai dari bedak, cushion, sunscreen, pensil alis, blush, berbagai produk lipstick, hingga beauty tools. BLP juga mulai menjual skincare seperti toner, serum, gel, dan cleanser.

Karier Lizzie Parra

Tercemplung di dunia kecantikan bukanlah hal yang baru bagi perempuan yang akrab dipanggil Icil ini. Sebelumnya, setelah lulus kuliah di Prasetya Mulya Business School ia bekerja di perusahaan multinasional sebagai marketing yang bergerak di high end beauty brand di tahun 2011.

Namun, setelah menjalaninya selama lebih dari dua tahun, Icil merasa bekerja di perusahaan tersebut membuatnya berada di zona nyaman dan kurang berkembang. Padahal, prospek kerjanya cukup menjanjikan, pasalnya merek yang dipegang olehnya adalah Yves Saint Laurent, salah satu anak perusahaan L'Oreal.

Maka dari itu, Icil memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut dan mencoba karier baru yaitu sebagai makeup artist (MUA), berbekal pengetahuan yang ia dapatkan selama bekerja di perusahaan tersebut dan bakatnya dalam menggambar dan mewarnai serta passionnya dalam dunia seni.

"(Saya) merasa seperti ada di zona nyaman dan tidak berkembang selama 2,5 tahun akhirnya saya memutuskan untuk resign. Setelah itu, saya mencoba memutuskan untuk menjadi makeup artist, dan mencoba menulis review produk kecantikan serta video tutorial di blog dan youtube aku sendiri," ujar Icil, dilansir dari Cosmopolitan.

Namanya sebagai makeup artist mulai dikenal oleh berbagai kalangan. Kliennya juga tak main-main, nama-nama seperti Raisa, personel Cherrybelle, Ira Batti, hingga klien korporat seperti Majalah Elle, Majalah Clara, Majalah Esquire telah ditangani oleh dirinya.

Selain melakukan profesi baru sebagai MUA, Lizzie juga melakukan review berbagai produk kecantikan dan mengunggahnya di blog dan youtube pribadinya. Kala itu, era digital yang baru berkembang memberikan dirinya kesempatan untuk lebih dilihat oleh orang-orang.  Sehingga, ia kemudian juga merambah sebagai beauty blogger dan beauty vlogger sekaligus beauty influencer di media sosial.

Masih belum merasa cukup, Icil ingin mewujudkan keinginan lamanya untuk mendirikan brand kecantikan sendiri. Ia ingin menciptakan sesuatu yang juga membantu menyebarkan hal yang positif secara universal, bukan hanya dalam makeup saja.

"Jadi saya sudah lama bermimpi untuk punya brand sendiri. Cuma saya takut mulai bisnis meski skala kecil. Saya merasa modal tidak cukup, bisa atau tidak bisnis ini. Sampai akhirnya saya berpikir, kalau terus takut kapan saya bisa mewujudkan mimpi itu. Jadilah saya serius menekuni bisnis ini," ungkapnya, dilansir dari Youngster.id.

Berbekal keberaniannya untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal yang baru meski tantangannya besar dan probabilitas keberhasilannya tak menentu, Icil berhasil menjadi founder dan CMO salah satu produk local kecantikan terbaik di pasaran saat ini. [rk]