ThePhrase.id – Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, banyak orang mulai mencari hubungan romansa yang praktis, tidak membebani, dan tanpa drama, tetapi tetap harmonis dan bahagia. Hubungan seperti ini disebut juga sebagai low maintenance relationship.
Mirip dengan low maintenance friendship yang dedifinisikan sebagai hubungan tanpa banyak komunikasi, usaha, dan pertemuan, low maintenance relationship adalah hubungan romansa yang tak membutuhkan validasi dan perhatian terus menerus untuk tetap hangat.
Ciri-ciri hubungan low maintenance adalah tidak menuntut komunikasi setiap hari, tidak ada rasa overthinking atau cemburu, percaya pada satu sama lain, tidak meminta materi atau bukti kasih sayang, tidak ada drama, dan fleksibel dengan waktu bertemu.
Perlu diketahui, meski hubungan jenis ini cenderung lebih jarang memberikan kabar atas setiap gerak gerik yang dilakukan setiap hari, tak sering bertemu, dan tidak banyak tuntutan, bukan berarti tidak ada rasa sayang pada satu sama lain.
Kedua belah pihak dalam hubungan yang low maintenance mampu menjaga koneksi dan keharmonisan hubungan tanpa harus terhubung setiap saat karena kedewasaan, rasa saling percaya, dan juga kemandirian dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Keunggulan dari hubungan jenis ini adalah efisiensinya. Rendahnya "perawatan" menghindari berbagai pertengkaran dan permasalahan dari hal-hal kecil seperti tak segera membalas pesan atau jarangnya bertemu karena kesibukan masing-masing.
Kedua belah pihak dalam low maintenance relationship memahami bahwa cinta tak selalu harus ditunjukkan lewat intensitas komunikasi, tapi lewat kualitas interaksi saat bersama. Hubungan seperti ini juga cenderung lebih tahan lama karena didasari oleh rasa percaya dan pengertian yang tinggi.
Namun, bukan berarti hubungan low maintenance bebas dari tantangan. Salah satu risiko yang kerap muncul adalah kesalahpahaman akibat kurangnya komunikasi. Karena terbiasa "tidak menuntut", pasangan bisa jadi mengabaikan pentingnya membicarakan perasaan atau masalah yang muncul. Jika terus menumpuk tanpa solusi, dapat berujung pada jarak emosional hingga perpisahan.
Kunci dalam membangun low maintenance relationship yang sehat adalah kesepakatan kedua pihak untuk menjalani hubungan seperti ini, komunikasi yang jelas di awal, menetapkan batasan dan frekuensi komunikasi, mendifinisikan perhatian, serta menjadwalkan waktu untuk bertemu. Kejujuran tentang ekspektasi juga dapat membantu agar tidak ada pihak yang merasa diabaikan atau tidak cukup dihargai.
Menjalin hubungan yang low maintenance bukan berarti menurunkan standar dalam cinta, melainkan mengubah cara mencintai menjadi lebih dewasa dan realistis. Hubungan ini memberi ruang bagi masing-masing individu untuk berkembang, tanpa merasa terkekang oleh ekspektasi atau drama yang tidak perlu.
Pada akhirnya, low maintenance relationship bukan berarti hubungan tanpa usaha sama sekali, melainkan hubungan yang tidak membebani dengan tuntutan berlebihan. Setiap pasangan punya gaya berhubungan yang berbeda, jadi penting untuk saling memahami dan menyesuaikan diri. [rk]