Marak Terjadi, Apa Sebenarnya yang Menyebabkan Seseorang Berselingkuh?

ThePhrase.id – Perselingkuhan merupakan sebuah masalah dalam hubungan yang dapat terjadi baik pada pasangan yang telah menikah, maupun yang belum menikah. Beberapa waktu belakangan, berbagai kasus perselingkuhan mencuat ke ranah publik di media sosial dan menjadi topik hangat.

Dimulai dari beberapa kasus perselingkuhan yang terbongkar, kemudian makin banyak kasus perselingkuhan lain yang dibeberkan di dunia maya. Hal ini kemudian membuat banyak orang bertanya-tanya, apa yang menyebabkan seseorang berselingkuh?

Pertanyaan lanjutan lain yang juga kerap muncul adalah siapakah yang salah dalam suatu hubungan yang hancur akibat perselingkuhan?

Dikutip dari laman Verywell Mind, berbagai faktor dapat menjadi penyebab terjadinya perselingkuhan. Tetapi, satu hal yang perlu dipahami dari perselingkuhan adalah kesalahan dalam permasalahan sepenuhnya berada pada orang yang berselingkuh, bukan yang diselingkuhi.

Uniknya, tindakan mengkhianati pasangan dengan berselingkuh merupakan hal yang salah telah diketahui banyak orang. Namun, masih banyak yang melakukannya. Bahkan, tak sedikit dari orang yang berselingkuh sebenarnya masih mencintai pasangannya.

Lantas, apa yang membuat orang berselingkuh meskipun beberapa di antaranya memiliki latar belakang masih mencintai pasangannya dan mengetahui bahwa selingkuh adalah tindakan yang salah? Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah faktor dan alasan orang berselingkuh:

1. Kurang mendapatkan kepuasan emosional dari pasangan

Hubungan yang intim dan dalam tentu melibatkan emosional dari kedua belah pihak. Namun, kurangnya keterlibatan emosional, berkurangnya rasa 'klik' atau 'klop', hingga hilangnya jalinan emosional dengan pasangan dapat membuat seseorang mencari pada orang lain. Sebagai contoh adalah komunikasi yang baik, perasaan dimengerti, perasaan disayang, perasaan dipedulikan, dan lain-lain yang tak terpenuhi.

2. Tidak terpuaskan secara seksual

Tak bisa dipungkiri, banyak dari kasus perselingkuhan yang dilakukan melalui hal-hal seksual. Alasannya adalah orang yang berselingkuh merasa kebutuhan biologisnya kurang terpenuhi. Atau, bahkan ia tak lagi mendapatkan kepuasan seksual dari pasangannya. Banyak dari orang yang merasakan ini mengambil jalan keluar dengan mencari kepuasan pada orang lain dengan berselingkuh.

Tetapi, banyak juga dari orang yang berselingkuh sebenarnya dipenuhi kebutuhan biologisnya oleh pasangan. Bahkan, pasangannya juga memiliki seluruh kriteria lain yang diinginkan. Hanya saja, hubungan seksual yang diberikan kurang membuatnya puas, sehingga mencari kepuasan dari orang lain yang memenuhi standarnya.

3. Tak lagi cinta

Banyak dari orang yang melakukan selingkuh memiliki alasan tak lagi cinta pada pasangannya. Namun, mereka terlalu takut atau lemah untuk menyampaikan perasaannya. Berselingkuh kemudian menjadi jalan keluar untuk mengakhiri hubungan karena dianggap lebih mudah dan berharap membuat pasangannya akan meninggalkannya.

4. Situasi

Percaya atau tidak, banyak dari kasus perselingkuhan lahir dari faktor situasi. Perselingkuhan akibat faktor ini umumnya dilakukan oleh orang yang tak memiliki masalah dengan pasangannya, tetapi terjebak pada situasi yang membuatnya berselingkuh. 

Salah satu contohnya adalah ketika berada di bar atau kelab dan bertemu dengan orang lain dengan kondisi tak sepenuhnya sadar, sehingga menyerah terhadap hawa nafsu. Contoh lain adalah ketika sedang dinas di luar kota, bertemu teman lama, dan hal-hal lain yang tak dapat diantisipasi.

5. Marah

Ketika amarah tengah membara, banyak hal yang sebenarnya tak diinginkan bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan berselingkuh. Emosi yang memuncak dapat membuat mata tertutup dan melakukan perselingkuhan untuk meredakan gejolak yang tinggi. Tak sedikit juga orang yang sedang marah yang berpikir bahwa selingkuh dapat menjadi cara untuk menghukum pasangan atau membalas dendam. [rk]