Thephrase.id – Melia Winata adalah Co-Founder dan Chief Marketing Officer (CMO) dari Du Anyam, perusahaan yang menjual produk anyaman dan kerajinan tangan dengan memberdayakan pengrajin perempuan di Indonesia.
Berdiri pada tahun 2014, Melia dan dua orang temannya yakni Azalea Ayuningtyas dan Hanna Keraf mendirikan Du Anyam. Dilansir dari Femina, ketiganya sempat pergi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2013. Di sana, mereka melihat kenyataan bahwa para ibu dan anak-anak mengalami masalah malnutrisi yang cukup serius.
Melia Winata (kanan) dan kedua teman pendiri Du Anyam. (Foto: Instagram/meliawinata)
Bahkan, berdasarkan data statistik, 1 dari setiap 3 anak menderita malnutrisi, dan juga 260 bayi meninggal setiap harinya sebelum menginjak usia 1 bulan. Selain itu, mereka juga melihat bahwa di sana terdapat banyak pohon lontar yang dapat dijadikan bahan membuat anyaman. Berangkat dari fakta dan keinginan untuk memberdayakan para perempuan tersebut, terbitlah ide untuk mendirikan Du Anyam.
Dalam tujuh tahun berjalannya Du Anyam, terdapat nilai-nilai yang diwujudkan dalam tiga pilar; memberdayakan perempuan, mempromosikan budaya, dan meningkatkan kesejahteraan. Jadi bukan hanya sekadar bisnis, usaha ini juga memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan pengrajin, sekaligus mempromosikan budaya Indonesia.
Du Anyam berhasil meningkatkan pendapatan perempuan penganyam hingga 40 persen. Dengan memberdayakan para perempuan ini dan meningkatkan pendapatan mereka, Du Anyam berharap dapat membantu mereka keluar dari rantai kemiskinan.
Di luar itu, riset menunjukkan bahwa perempuan yang mandiri secara finansial cenderung akan memfokuskan pengeluarannya pada makanan bergizi, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Dengan begitu, pemberdayaan perempuan ini diharapkan dapat mengurangi angka malnutrisi yang terjadi pada masyarakat Indonesia.
Melia Winata dan para pengayam. (Foto: Instagram/meliawinata)
Melia sendiri merupakan lulusan University of Melbourne jurusan Biomedis. Usaha yang dijalankannya dan posisi yang dijabatnya yakni marketing ini memang tidak sejalan dengan latar belakang pendidikannya. Namun, semangatnya dalam berbisnis dan memberdayakan perempuan membawanya bisa sukses seperti sekarang.
Bahkan, ia berhasil mengelola sendiri lebih dari 100 portofolio penjualan di Du Anyam. Tidak hanya itu, pada Asian Games 2018, Du Anyam juga menjadi salah satu merchandise resmi yang digunakan, dan hal tersebut berkat kerja keras Melia. Ia juga ingin bisa memberdayakan UMKM kriya dan busana melalui Krealogi, aplikasi Du Anyam.
Berkat kerja kerasnya, Melia dinobatkan sebagai salah satu dari 30 under 30 Asia oleh Forbes di tahun 2020 dalam kategori Social Entrepreneurs. Tidak hanya itu, ia juga mengantarkan Du Anyam memenangkan Best Social Enterprise dalam CECT Sustainability Award di bidang industri kreatif, Good Design Award 2020, dan penghargaan-penghargaan lainnya. [rk]