Mengenal Generasi Strawberry, Belajar dari Kasus Mario Dandy

ThePhrase.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah generasi strawberry? Istilah ini tengah dikaitkan dengan Mario Dandy Satrio, pelaku penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora yang tengah menjadi sorotan satu Indonesia.

Istilah generasi strawberry ini dikatakan pertama kali muncul dari negara Taiwan dan diperuntukkan untuk orang-orang Taiwan yang lahir setelah tahun 1990 karena memiliki mental yang "gampang mengkerut" seperti stroberi.

Generasi strawberry adalah generasi muda yang memiliki kreativitas tinggi beserta ide-ide yang cemerlang. Namun, generasi ini juga dikatakan tak dapat menghadapi tekanan sosial, tidak mau bekerja keras, mudah menyerah, hingga mudah sakit hati.

Diberi nama dari buah stroberi karena mirip dengan buah stroberi itu sendiri. Buah ini memiliki tampilan yang cantik dengan warna merah yang menawan, tetapi buah ini mudah hancur dan rusak jika mendapat tekanan barang sedikit saja.

Dikaitkan dengan pola asuh orang tua

Rhenald Kasali, seorang akademisi dan praktisi bisnis telah memantau fenomena ini dalam waktu yang lama dan mengeluarkan buku yang berjudul Strawberry Generation.

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan RI, pada bukunya, Rhenald Kasali memiliki empat alasan munculnya fenomena generasi stroberi ini.

Pertama adalah self diagnosis terlalu dini tanpa melibatkan pihak ahli. Kedua adalah cara orang tua mendidik terkait kondisi keluarga di mana anak dibesarkan dalam situasi yang lebih sejahtera dibandingkan generasi sebelumnya.

Ketiga adalah narasi-narasi orang tua yang kurang berpengetahuan. Dan yang terakhir adalah banyak generasi masa kini yang lebih mudah untuk lari dari kesulitan.

Poin nomor dua yang merupakan pola asuh orang tua merupakan salah satu peranan penting dari pembentukan generasi stroberi. Anak akan tumbuh besar dengan sifat manja, arogan, malas bekerja, hingga penyendiri apabila terlalu dimanja, diberikan apapun yang diminta, hingga tidak diberi konsekuensi atas kesalahan.

Dalam salah satu unggahan pada kanal Youtubenya, Rhenald Kasali menjelaskan bahwa di balik strawberry generation, terdapat yang disebut dengan strawberry parents.

"Di balik strawberry generation, juga ada yang disebut sebagai strawberry parents. Seperti apa strawberry parents ini? Saya kira contohnya ada cukup banyak di masyarakat. Kita melihat ada orang tua yang memberikan fasilitas yang berlebihan kepada anak-anaknya. Ada yang memberikan ajudan, asisten, driver, beragam hal yang seharusnya belum didapatkan oleh anak-anaknya," paparnya.

Kasus Mario Dandy

Belajar dari kasus Mario Dandy yang setelah kasusnya viral, diketahui bahwa dirinya gemar flexing atau memamerkan barang-barang mewah seperti moge (motor gede), hingga mobil mewah seperti Rubicon.

Pasalnya, ayahnya adalah seorang pejabat Direktoran Jenderal Pajak (sekarang eks). Lebih tepatnya, adalah Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II. Dengan jabatan ini, tentu ayah dari Mario Dandy ini memiliki pendapatan dan tunjangan yang tidak sedikit.

Namun, kemudahan secara ekonomi yang diberikan ternyata membuat sang anak menjadi manja, dan arogan, hingga dapat menganiaya orang lain dan keluar perkataan bahwa ia tak takut dilaporkan.

Menurut psikolog Meity Arianty, orang tua memiliki peranan penting dan tanggung jawab besar dalam membesarkan anak-anaknya.

"Orang tua memegang peranan penting, meskipun di saat dewasa nanti, anak itu akan menentukan jalannya sendiri. Sehingga, tanpa sadar orang tua sendiri yang membentuk anak-anak mereka menjadi bagain dari strawberry generation atau generasi strawberry," ujarnya, dilansir dari Wolipop, Sabtu (25/2/23).

Ia juga mengatakan bahwa sifat arogan seperti yang dimiliki Mario Dandy muncul karena faktor diri individu tersebut. Sifat seperti itu muncul ketika seseorang merasa memiliki kekuasaan, jabatan, uang, kebanggaan, pengaruh, hingga kedudukan. [rk]