lifestyle

Mengenal Hoarding Disorder, Perilaku Gemar Menimbun Barang

Penulis Rahma K
Mar 05, 2023
Mengenal Hoarding Disorder, Perilaku Gemar Menimbun Barang
ThePhrase.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah hoarding disorder? Perilaku ini merupakan sebuah gangguan di mana pelakunya gemar menimbun barang yang tidak berharga dan memiliki kesulitan menyingkirkan barang-barang tersebut.

Arti dari gangguan ini sama seperti namanya, hoarding, yakni menimbun. Dilansir dari NHS (National Health Service) Inggris, hal atau barang yang ditimbun akan berjumlah banyak dan ditimbunnya tidak secara rapi, alias berantakan dan sulit untuk dirapikan.

Barang-barang yang ditimbun juga beragam. Bisa jadi barang-barang tidak berguna yang tidak memiliki nilai, hingga sampah yang tidak memiliki nilai sama sekali.

Alasan orang-orang dengan gangguan ini menyimpan dan menimbun barang-barang tidak berguna adalah karena memiliki pikiran bahwa barang-barang tersebut akan berguna di kemudian hari.

Ilustrasi hoarding disorder. (Foto: aifc.com.au/TheDoctorMo-OwnWork)


Alasan lain pengidap gangguan ini menimbun barang adalah merasakan kebutuhan untuk menyelamatkan benda-benda tersebut, merasa benda tersebut unik, memiliki koneksi secara empsional terhadap barang-barang tersebut, hingga merasa aman dikelilingi barang-barang tersebut.

Bahkan, pengidapnya dapat merasa stres jika terlintas pikiran harus membuang barang-barang yang ditimbunnya tersebut. Mereka juga memiliki kesulitan berpisah dengan barang-barang tersebut.

Namun, barang-barang yang makin menggunung lama-lama dapat mengganggu. Misalnya, meja, kursi, tangga, hingga tempat-tempat lain seperti kompor, wastafel, dan meja makan telah tertutup barang-barang tersebut. Dengan begitu, pergerakan kehidupan akan terganggu.

Menurut NHS Inggris, perilaku menimbun atau hoarding dapat dikategorikan sebagai masalah yang harus mendapat menyelesaian ketika:

  • Jumlah barang-barang yang ditimbun telah mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti tidak bisa menggunakan dapur, kamar mandi, hingga mengakses kamar

  • Kekacauan barang yang ditimbun menyebabkan tekanan atau memengaruhi kualitas hidup orang lain yang tinggal di satu rumah atau anggota keluarganya secara negatif


Pengobatan


Sayangnya, orang dengan gangguan ini dikatakan sulit untuk diobati. Pasalnya, mereka tak melihat apa yang dilakukan sebagai masalah, sehingga kesadaran untuk mengobatinya pun tak ada. Mereka juga tak memiliki kesadaran bila perilakunya memengaruhi kehidupan mereka sendiri dan orang lain yang tinggal dengannya.

Namun, beberapa orang dengan gangguan ini aslinya menyadari bahwa mereka memiliki masalah dengan perilakunya. Tetapi mereka enggan mencari bantuan dan mengobati karena rasa malu atau bersalah.

Ilustrasi hoarding disorder. (Foto: Canva Pro/brebca/Getty Images)


Perawatan utama yang digunakan untuk mengobati gangguan ini adalah terapi perilaku kognitif. Mereka juga dapat diberikan obat untuk mengobati kecemasan atau depresi yang dialaminya ketika mencoba menyingkirkan barang-barang tersebut.

Dilansir dari laman halodoc, untuk pengobatan utama adalah psikoterapi atau terapi bicara. Terapi perilaku kognitif adalah bentuk psikoterapi yang paling umum digunakan dalam mengobati gangguan hoarding disorder.

Dalam terapi perilaku kognitif, pengidapnya akan belajar menentang pikiran dan keyakinan dari menyimpan barang, belajar untuk menahan keinginan menyimpan lebih banyak barang, belajar mengatur harta benda, belajar merapikan rumah secara rutin, dan lain-lain.

Perbedaan hoarding dan collecting


Ketika membicarakan menimbun, mungkin tak sedikit orang yang berpikir tentang para kolektor. Tetapi perlu diketahui bahwa menimbun barang tidak berharga dengan menjadi kolektor suatu jenis barang adalah hal yang berbeda.

Kolektor hanya fokus pada satu jenis barang seperti stempel perangko, action figure anime, tempelan kulkas dari berbagai negara. Sementara menimbun tidak fokus pada satu jenis barang saja.

Selain itu, kolektor juga menyimpan barang-barang yang mereka koleksi secara tertata dan tidak mengambil banyak ruang di tempat tinggal yang membuat sulit untuk mengakses tempat-tempat di rumah.

Kolektor juga menyimpan barang-barang yang memiliki value atau nilai, baik nilai untuk dipamerkan dan dipertunjukkan, maupun nilai jual apabila akan dijual di kemudian hari. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic