lifestyleHealth

Mengenal Pathological Liar, Kondisi Sering Berbohong Tanpa Tujuan yang Jelas

Penulis Rahma K
Mar 31, 2024
Ilustrasi pembohong patologis. (Foto: Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi pembohong patologis. (Foto: Freepik/rawpixel.com)

ThePhrase.id – Pernahkah kamu mendengar istilah pathological liar? Pathological liar atau pembohong patologis adalah seseorang yang gemar berbohong dengan membuat pernyataan palsu secara terus menerus tanpa tujuan yang jelas.

Banyak dari orang yang mengucapkan kebohongan melakukannya dengan motif tertentu, sebagai contoh adalah seperti untuk menguntungkan diri sendiri. Namun, pembohong patologis berbeda karena kebohongan yang dilontarkannya tak memiliki manfaat yang jelas.

Dilansir dari laman halodoc, sebuah studi berjudul "The Brains Adapts to Dishonesty" mengungkapkan apa yang terjadi pada otak saat berbohong, yakni ketika seseorang banyak berbohong, maka akan semakin mudah dan sering bagi mereka untuk melakukannya kembali.

Hal ini sejalan dengan kondisi pembohong patologis yang mana berbohong menjadi kebiasaannya. Terlebih lagi, orang yang mengidap kondisi ini umumnya tak dapat mengendalikan dirinya ketika berbohong.

Menurut dosen Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Nido Dipo Wardana SPsi MSc, belum diketahui penyebab seseorang menjadi pembohong patologis, karena fenomena ini belum mendapatkan banyak perhatian ilmiah.

Tetapi, ia menjelaskan bahwa dari sudut pandang biologis, terdapat perbedaan cara kerja otak orang yang biasa berbohong secara patologis, utamanya di bagian otak depan. "Hal ini menyebabkan seseorang pembohong patologis kurang mampu mengendalikan impuls untuk melakukan kebohongan," ujarnya, dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga.

Terdapat gejala dan ciri-ciri pengidap kondisi yang juga disebut sebagai mitomania ini, yaitu mereka adalah pendongeng yang hebat. Pembohong patologis dapat membuat kebohongan yang terstruktur dengan baik, dramatis, rumit, dan mendetail. 

Selanjutnya, kebohongan yang diutarakan juga terlihat sangat meyakinkan. Dalam cerita yang dibuat-buat tersebut, sang pembohong akan menjadi korban atau pahlawan untuk membuat lawan bicara menaruh empati. Padahal, para pathological liar ini merupakan pribadi yang minim empati.

Selain itu, pembohong patologis melakukan kebohongan yang terus menerus tanpa peduli akan bahaya yang timbul dari kebohongan tersebut. Mereka tidak takut akan risiko, meskipun jika mereka mengetahui bahwa kebohongan yang dilakukan mungkin berbahaya bagi orang lain maupun diri sendiri, tetapi mereka tetap akan melakukannya.

Hal tersebut dikarenakan berbohong telah menjadi bagian dari identitas pengidap mitomania. Ketika banyak orang merasa terbebani dan tidak nyaman setelah berbohong, para pathological liar tak merasakan hal ini, dan justru merasa kebohongan yang dilontarkannya telah menjadi bagian dari dirinya.

Sayangnya, karena masih minimnya studi mengenai fenomena pembohong patologis ini, Nido mengatakan bahwa belum diketahui secara pasti apakah kondisi ini dapat  disembuhkan atau tidak. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic