ThePhrase.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah teknik slugging dalam dunia kecantikan? Dalam beberapa tahun terakhir, teknik ini tengah viral di jagat maya seperti TikTok dan dicoba oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.
Slugging sendiri berasal dari kata slug. Secara harfiah, slug berarti siput. Dalam konteks kecantikan, berarti menggunakan lendir siput. Namun, dalam teknik slugging, lendir siput tidak benar-benar digunakan, melainkan hanya sebagai istilah.
Lantas, apa itu slugging? Teknik satu ini merupakan sebuah langkah untuk melembapkan kulit dan membuat kulit terhidrasi dengan menggunakan produk yang bersifat oklusif.
Apa itu produk yang bersifat oklusif? Dilansir dari CNN, dokter kulit Dr. Hadley King mengatakan, oklusif adalah minyak yang membentuk lapisan fisik pada kulit. Maka dari itu, produk oklusif merupakan produk yang berbahan dasar minyak. Contoh produk yang bersifat oklusif adalah petroleum jelly.
Cara pengaplikasiannya adalah dengan melapisi seluruh permukaan kulit menggunakan produk oklusif tersebut di malam hari. Namun, kuncinya ada pada durasi penggunaannya, yaitu dibiarkan semalaman. Sehingga, produk ini digunakan di tahap terakhir setelah rangkaian skincare pada malam hari.
Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, apa manfaat menggunakan petroleum jelly di akhir tahapan skincare malam hari? Tujuan utama dari slugging adalah melembapkan wajah dan mencegah penguapan air pada wajah yang berakibat pada dehidrasi atau kekurangan air.
Dengan menggunakan petroleum jelly, maka seluruh rangkaian skincare akan terkunci dan tidak menguap ke udara. Alhasil, kulit dapat terhidrasi dengan baik. Teknik ini menjadi viral karena dengan penggunaan satu malam, kulit dapat terlihat lebih baik dan bahkan menjadi glowing.
Karena kegunaannya adalah untuk membuat kulit terhidrasi dan melembapkan, maka teknik slugging ini cocok digunakan oleh orang-orang dengan kulit kering. Terutama kulit yang rentan terhadap eksim, iritasi, hingga pecah-pecah.
Sementara itu untuk kulit yang cenderung berminyak, penggunaannya masih kontroversial. Namun, tidak sedikit dokter kulit yang mengatakan teknik ini lebih baik digunakan pada orang-orang berkulit kering, dan orang dengan kulit berminyak lebih baik menghindarinya.
Audrey Kunin, seorang dokter kulit bersertifikat dan pendiri DERMAdoctor mengatakan bahwa orang-orang dengan kulit berminyak, yang berjuang dengan komedo, serta yang memiliki milia, disarankan untuk menghindari slugging karena dapat memperburuk kondisi kulit yang sedang dialami.
"Orang-orang dengan kulit berminyak, atau yang sedang berjuang dengan komedo, milia, atau noda harus menghindari slugging karena dapat memperburk kondisi ini," jelas Kunin, dilansir dari CNN.
Pasalnya, produk oklusif yang digunakan dalam teknik ini umumnya berbahan dasar minyak agar dapat memenuhi kegunaannya, yakni membuat kulit yang kering menjadi lembap dan terhidrasi.
Jika diaplikasikan pada kulit yang berminyak, produk seperti petroleum jelly cenderung dapat menyumbat pori-pori dan dapat menyebabkan minyak alami kulit terperangkap yang berpotensi pada jerawat.
"Slugging bisa 'membantu' berkontribusi dalam menjebak minyak atau bahan komedogenik lainnya dan berpotensi berkontribusi pada munculnya jerawat," lanjutnya. [rk]
Facebook
Twitter
Whatsapp