ThePhrase.id – Di tengah derasnya arus musik baru yang silih berganti, Tyler Joseph membuktikan bahwa konsistensi dan visi yang kuat mampu membawa musisi bersinar di kancah global. Bersama Josh Dun dalam sebuah band bernama Twenty One Pilots, ia baru saja merilis album baru yang berjudul "Breach".
Dirilis pada 12 September 2025, album ini langsung melesat ke posisi puncak Billboard 200, mencatatkan 40,68 juta kali streaming dan penjualan album fisik sebanyak 169 ribu unit. "Breach" menjadi album kedua Twenty One Pilots yang debut di peringkat pertama tangga lagu bergengsi tersebut.
Lewat akun X pribadinya, Tyler mengungkapkan rasa harunya, “welp Breach went #1. why did this make me so happy i teared up a little? NOT A LOT. a little.” Ungkapan sederhana itu mencerminkan bagaimana capaian ini bukan sekadar angka di tangga lagu, tapi hasil dari perjalanan panjang duo asal Columbus, Ohio tersebut.
Kesuksesan ini melengkapi daftar panjang pencapaian Tyler Joseph bersama Twenty One Pilots. Sebelumnya, album "Blurryface" (2015) juga menempati posisi #1 Billboard 200 dan menjadi salah satu album alternatif paling berpengaruh dekade lalu.
Bahkan, "Blurryface" juga tercatat sebagai album pertama di era digital yang mendapat sertifikasi emas dan platinum untuk setiap lagunya secara individual dari Recording Industry Association of America (RIAA), menjadikannya fenomena unik di dunia musik.
Berkat album tersebut, Tyler dikenal secara luas sebagai penyanyi dan frontman dari Twenty One Pilots. Album "Blurryface" juga menciptakan basis penggemar yang besar terhadap duo ini.
Sebelum "Blurryface", Tyler telah merilis tiga album lainnya bersama Twenty One Pilots. Album pertamanya yang berjudul "Twenty One Pilots" (2009) memperkenalkan dirinya sebagai musisi baru, dan album "Regional at Best" (2011) meraih audiens yang lebih luas dengan lagu-lagu yang ikonik.
Sedangkan "Vessel" (2013) memperkenalkan identitas khas mereka yang memadukan rap, pop, dan rock alternatif. Album ini juga tak kalah istimewa dengan capaian multi-platinum yang menegaskan kehadirannya di industri musik dunia.
Sementara itu, "Trench" (2018), "Scaled and Icy" (2021), dan "Clancy" (2024), yang merupakan album kelima, keenam, dan ketujuh mereka, memperlihatkan keberanian dalam mengeksplorasi konsep, narasi lore, dan genre yang beragam.
Peran Tyler di Twenty One Pilots tak berhenti pada posisi vokalis dan rapper. Ia merupakan otak kreatif di balik lagu-lagu duo ini sebagai penulis lirik, komposer, sekaligus produser utama di hampir seluruh karya yang dirilis.
Meski Josh Dun, rekan satu band di Twenty One Pilots juga berperan dalam produksi musik, Tyler tetap menjadi figur sentral yang menggerakkan proses kreatif dalam pembuatan lagu-lagu mereka, hingga produksi video klip dan juga gelaran konser.
Dalam bermusik, motivasi Tyler dalam menciptakan sebuah karya bukan sekadar untuk membuktikan eksistensi dirinya, tetapi untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam melalui musiknya.
Ia dikenal sebagai musisi yang membahas tentang perjalanan hidupnya secara personal yang kaya akan pelajaran tentang kesehatan mental hingga perasaan, serta menggaungkan isu suicide prevention dalam karyanya.
Di balik sosok musisi yang nyentrik ini, pemilik nama lengkap Tyler Robert Joseph lahir pada 1 Desember 1988 di Columbus, Ohio. Ia tumbuh dalam keluarga yang akrab dengan dunia pendidikan. Ibunya adalah guru matematika sekaligus pelatih olahraga, sedangkan ayahnya pernah menjadi kepala sekolah.
Sejak kecil, Tyler dikenal sebagai anak yang aktif, bahkan sempat menjadi pemain basket di sekolah dan mendapatkan tawaran beasiswa. Namun, titik balik dalam hidupnya terjadi ketika ia menonton seorang musisi tampil di sebuah klub kecil.
Momen yang terlihat sederhana itu menyalakan keinginan kuat dalam dirinya untuk menulis dan memainkan musiknya sendiri. Ia menolak beasiswa basket demi mengejar jalur yang lebih artistik di dunia musik. Dimulai dari sebuah keyboard tua yang dulu ia dapat sebagai hadiah Natal, ia mulai belajar meniru melodi yang ia dengar di radio, lalu menulis lagu sendiri.
Sekitar tahun 2007, Tyler mulai merekam proyek solonya bertajuk "No Phun Intended", yang kemudian menjadi fondasi gaya bermusiknya: jujur, emosional, dan sarat makna. Tak lama setelah itu, ia membentuk Twenty One Pilots bersama Nick Thomas dan Chris Salih pada 2009. Keduanya kemudian keluar pada tahun 2011 dan digantikan oleh Josh Dun sebagai drummer dan menjadi rekan tetapnya hingga saat ini.
Kini, lebih dari satu dekade sejak awal perjalanannya bermusik, Tyler Joseph telah menjelma menjadi sosok kreatif di balik setiap elemen Twenty One Pilots. Dari lirik yang menggugah, aransemen yang eksperimental, hingga konsep album yang sinematik.
Ia juga merupakan seorang pemimpin yang membawa musiknya ke puncak prestasi. Kiprahnya sebagai penyanyi, rapper, penulis lagu, dan pencipta musik telah menjadikan Twenty One Pilots salah satu band paling berpengaruh di era musik modern, dengan pengaruh yang terus meluas dan prestasi yang membanggakan. [rk]