ThePhrase.id – Berbagai merek kendaraan listrik meramaikan pameran otomotif Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara mulai 22 hingga 31 Juli 2022. Salah satu partisipannya adalah Vixmo.
Nama Vixmo mungkin belum terlalu familier bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, merek ini adalah pendatang baru karya anak bangsa yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Vixmo itu sendiri mememiliki kepanjangan "Vision x Mobility". Berada pada naungan PT Mitra Informatika, Vixmo telah berdiri selama dua setengah tahun.
Vixmo Zero. (Foto: Ashila Syifaa/ThePhrase.id)
Dalam 2,5 tahun tersebut, Vixmo menghabiskan waktu untuk pengembangan yang mana hasilnya dipamerkan di PEVS 2022. Mobil konsep yang dipamerkan memiliki nama Zero dan fokusnya adalah sebagai mobil listrik autonomous atau yang dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi di dalamnya.
Zero merupakan produk pertama yang dihasilkan Vixmo dan masih dalam tahap pengembangan, statusnya merupakan mobil konsep. Mobil ini menggunakan basis Proton Savvy, sebuah mobil bermesin bensin yang telah dikonversi menjadi mobil listrik.
Tampilannya unik, Zero memiliki beberapa kamera yang terletak di bagian atap luar mobil. Perangkatnya terdiri dari 9 kamera dan 3 LIDAR (Light Detection and Ranging), soonar GPS, dan modul GPS. Fungsinya adalah sebagai mata dari kendaraan tersebut karena akan bergerak secara otonom dan dengan menyesuaikan kondisi sekitar kendaraan.
Vixmo Zero. (Foto: Ashila Syifaa/ThePhrase.id)
Sensor-sensor tersebut kemudian terhubung pada komputer yang mengolah data interpretasi. Data tersebut kemudian digunakan untuk mendeteksi lingkungan sekitar, serta arah dan tujuan mobil. Selain pada komputer, sensor juga terhubung pada perangkat mobil sehingga mobil dapat melaju tanpa pengemudi atau secara autonomous.
Membuat kendaraan autonomous bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan waktu yang lama, keahlian, kecanggihan teknologi, serta dana yang tidak sedikit. Salah satu contoh mobil listrik otonom yang telah dijual secara bebas adalah Tesla.
Vixmo sebagai produk dalam negeri patut didukung perkembangannya. Pasalnya, mengembangkan kendaraan otonom terlebih lagi di Indonesia memerlukan effort lebih. Hal ini karena diperlukan labeling khusus untuk benda-benda yang berada di jalanan raya seperti gerobak, becak, dan lain-lain.
Data Vixmo Zero pada peta dan aplikasi smartphone. (Foto: Asila Syifaa/ThePhrase.id)
Zero itu sendiri sudah bisa melaju secara otonom, tetapi belum dioperasikan di jalanan umum. Alias, masih dalam tahap simulasi karena pengembangannya belum sampai ke jalan raya.
Setelah Zero, Vixmo telah memiliki roadmap produk yang akan digarap. Produk kedua yang akan dikembangkan adalah Alpha yang memiliki bentuk jauh berbeda dengan Zero. Alpha nantinya akan dikembangkan sebagai kendaraan penumpang atau angkutan tanpa setir.Contohnya adalah seperti kendaraan shuttle atau robotaxi.
Selain mengembangkan kendaraan listrik otonom, Vixmo juga menyediakan jasa mentransformasi mobil dengan mesin konvensional atau bensin menjadi mobil listrik. Mulai dari konsultasi, desain, hingga pembuatan komponen khusus dan juga retrofit mobil konvensional. [rk]