leader

Mengenang Mooryati Soedibyo, Perempuan Inspiratif Pendiri Mustika Ratu hingga Puteri Indonesia

Penulis Rahma K
Apr 26, 2024
Mooryati Soedibyo. (Foto: Instagram/officialputeriindonesia)
Mooryati Soedibyo. (Foto: Instagram/officialputeriindonesia)

ThePhrase.id – Indonesia tengah berkabung. Pendiri perusahaan produk perawatan kecantikan Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4) pukul 01.00 WIB dini hari. Ia berpulang pada usia 96 tahun.

Jenazahnya disemayamkan di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga di Bogor, Jawa Barat. Ia dikebumikan berdampingan dengan suaminya, Soedibyo Purbo Hadiningrat yang telah meninggal sejak tahun 1998.

Berpulangnya Mooryati Soedibyo bukan hanya menyisakan kesedihan bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya, tetapi juga masyarakat Indonesia. Pasalnya, ia merupakan seorang tokoh perempuan Indonesia yang inspiratif dengan sederet peninggalan yang dapat menjadi pelajaran bagi publik.

Mengenang Mooryati Soedibyo  Perempuan Inspiratif Pendiri Mustika Ratu hingga Puteri Indonesia
Presiden Joko Widodo (kanan) mengunjungi rumah duka Mooryati Soedibyo, Rabu (24/4). (Foto: Instagram/jokowi/Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Mooryati Soedibyo lahir di Surakarta pada 5 Januari 1928. Ia merupakan anggota keluarga Kesunanan Surakarta dan merupakan cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta. Ayahnya adalah K.R.M.T.A. Poernomo Hadiningrat dan ibunya adalah G.R.A. Kussalbiyah.

Ia lahir dan dibesarkan di lingkungan Keraton Surakarta yang kental akan tradisi. Dengan begitu, ia juga belajar berbagai budaya tradisional ketika tumbuh besar seperti meramu jamu, kerawitan, tata krama, seni tari klasik, membatik, kosmetika tradisional dari bahan alami, dan lain-lain.

Keterampilannya dalam meramu jamu kemudian dipergunakan untuk merintis usaha bisnis jamu. Memang, ketika mulai merintis usianya tak lagi muda karena tengah menginjak kepala empat. Namun, statusnya sebagai ibu rumah tangga yang mengikuti suaminya bertugas membuatnya mencari kesibukan lain di rumah.

Usaha jamu tersebut ia rintis secara kecil-kecilan dengan bermodalkan Rp25 ribu dan dua orang pembantu rumah tangga yang membantunya. Namun, ketekunan dan kegigihannya mengembangkan bisnis tersebut membuat produknya makin dikenal luas.

Ibu dari lima anak ini juga berkenalan dengan pebisnis jamu lainnya, termasuk Martha Tilaar yang tengah membutuhkan orang yang berasal dari lingkup keraton untuk produk kosmetik dengan "rahasia keraton".

Akhirnya, keduanya menjalin kongsi dan mendirikan PT Mustika Ratu di tahun 1975. Sayangnya, kongsi tersebut pecah di tahun 1977 dan Mooryati mengembangkan Mustika Ratu sendiri hingga semakin besar dan mendapatkan reputasi yang baik sebagai pengembang produk kecantikan dan jamu kesehatan tradisional.

Di tahun 1981, pabrik pertamanya berdiri di Ciracas, Jakarta Timur untuk mengakomodir permintaan pasar yang berlimpah. Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, Mustika Ratu juga telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Ekspansi besar ini membuat Mustika Ratu menjadi salah satu 'raja' produk kosmetik di Indonesia. Bahkan, pengembangan bisnis ini juga membukakan pintu ekspansi bisnis ke pasar internasional. Produk-produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, dan kini telah dapat dinikmati di lebih dari 43 negara di dunia.

Keberhasilan Mooryati Soedibyo bukan hanya pada dunia bisnis. Ia juga dikenal sebagai sosok yang peduli pada pemberdayaan perempuan. Untuk itu, ia mendirikan Yayasan Puteri Indoensia pada tahun 1992 agar dapat merangkul perempuan Indonesia meraih potensinya.

Ia juga menjadi pencetus sekaligus pendiri dari kontes kecantikan Puteri Indonesia yang berada di bawah Yayasan Puteri Indonesia. Ia mendapatkan ide untuk mengembangkan kontes ini setelah menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok pada tahun 1992.

Mengenang Mooryati Soedibyo  Perempuan Inspiratif Pendiri Mustika Ratu hingga Puteri Indonesia
Mooryati Soedibyo. (Foto: mustika-ratu.co.id)

Istri dari Soedibyo Purbo Hadiningrat ini ingin perempuan Indonesia tampil percaya diri di dunia internasional. Ia berupaya menggabungkan franchise pengiriman sederet Miss kelas internasional dengan penyelenggaraan Putri Remaja Indonesia yang telah ada sebelumnya.

Alhasil, ide tersebut disetujui untuk diwujudkan dan terbentuklah yayasan Puteri Indonesia dan kontes Puteri Indonesia yang terus berjalan setiap tahunnya, dan hanya pernah vakum selama empat tahun (1997, 1998, 1999, 2021).

Kiprahnya tak berhenti di situ. Perempuan yang dijuluki sebagai Empu Jamu ini juga pernah terjun ke dunia politik dengan menjabat sebagai Wakil ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa jabatan periode 2004-2009.

Atas segudang prestasi, dan jejak inspiratif hidupnya, ia menerima berbagai penghargaan bergengsi. Mulai dari masuk dalam daftar 99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia tahun 2007, Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Indonesia, hingga diakui sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia oleh MURI. [rk]

 
Related News

Popular News

 

News Topic