Mobil Hidrogen Toyota Mirai Cetak Rekor Jarak Tempuh Terjauh, Masuk Indonesia?

ThePhrase.id – Mobil hidrogen milik perusahaan Jepang, Toyota Mirai baru saja meraih Guinness World Records pada awal Oktober 2021 untuk jarak terjauh kendaraan hidrogen tanpa pengisian ulang bahan bakar. Jarak yang ditempuh adalah 845 mil atau 1.359 kilometer, rekor terbaru dari kendaraan hidrogen yang pernah ada.

Perjalanan dimulai dari Toyota Technical Center (TTC) di Gardena, California pada 23 Agustus 2021. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke selatan ke San Ysidro, Santa Barbara, Santa Monica, Malibu, dan kembali ke TTC pada malamnya. Keesokannya, melanjutkan lagi di San Diego, Los Angeles, dan Orange County.

Total jarak yang ditempuh mencapai 1.359 km. Jika dibandingkan dengan jarak di Indonesia, kurang lebih seperti jarak Jakarta ke Lombok yakni 1.319 km.

Total konsumsi hidrogen yang digunakan Mirai adalah 5,65 kg. Perjalanan tersebut dipantau oleh juri Guinness World Records. Dan sebagai langkah pencegahan untuk Mirai tersebut mengisi bahan bakar di tengah jalan, tangki Mirai disegel dari awal hingga akhir perjalanan.

Sebelumnya di tahun yang sama, Toyota Mirai juga memecahkan rekor jarak tempuh terjauh dengan sekali pengisian yakni di Orly, Perancis. Jarak yang ditempuh adalah 1.003 kilometer. Dimulai dari stasiun pengisian hidrogen di HYSETCO di Orly, Mirai melewati kawasan selatan Paris di daerah Loir-et-Cher dan Indre-et-Loire.

Rekor 1.003 km dengan satu kali pengisian hidrogen pada 26 Mei 2021 tersebut kini telah dikalahkan dengan kendaraan yang sama pula, tetapi di Amerika Serikat.

Toyota mengatakan pengemudi menggunakan mode eco-driving. Di mana mode tersebut dapat digunakan dalam sehari-hari dan dapat digunakan pada tiap Mirai. Sehingga, tidak ada trik atau perlakuan khusus pada mobil saat rekor  ini dibuat.

Terlebih lagi, Toyota Mirai bertenaga hidrogen ini tidak mengeluarkan emisi sama sekali. Maka dari itu, dengan tercatatnya rekor baru ini, membuka makin banyak peluang produsen otomotif untuk menciptakan kendaraan hidrogen serta infrastrukturnya, di luar kendaraan listrik yang juga sedang marak di dunia.

Sayangnya, di Indonesia Toyota bahkan belum mengeluarkan kendaraan listrik murni. Baru ada beberapa unit kendaraan hybrid seperti Corolla Cross, Corolla Altis, C-HR, dan Camry. Jika kendaraan listrik murni atau BEV (Battery Electric Vehicle) belum masuk di Indonesia, maka kendaraan hidrogen kemungkinan besar akan lama masuk ke Indonesia.

Tetapi, dengan roadmap pemerintah terkait nol emisi pada tahun 2060 dan target bauran EBT-nya yang meningkat setiap tahun, diharapkan kendaraan hidrogen dapat menjadi salah satu infrastruktur yang dibangun. Melihat kebiasaan orang Indonesia yang gemar mudik dengan jarak jauh dan menggunakan kendaraan darat, kendaraan bertenaga hidrogen ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi di luar kendaraan listrik. [rk]