ThePhrase.id – Modifikasi kendaraan baik mobil maupun motor menggunakan karbon fiber marak dilakukan pecinta otomotif. Modifikasi dilakukan dengan menggunakan karbon fiber asli atau hanya menempelkan stiker motif karbon fiber sebagai aksesori.
Pada dasarnya, karbon fiber lekat dengan dunia balap. Karbon terkenal digunakan oleh kendaraan balap sebagai bahan baku pembuatan bodinya. Tujuannya adalah agar bobot kendaraan lebih ringan, memiliki durabilitas yang tinggi, sehingga dapat melesat dengan cepat.
Dengan begitu, karbon fiber secara tidak langsung memiliki daya tarik karena kental dengan aura sporty dan juga keunggulannya dalam membuat kendaraan lebih ringan. Hal ini kemudian diadopsi pada non-kendaraan balap seperti kendaraan sehari-hari, baik mobil maupun motor.
Berbagai bagian mobil bisa menggunakan carbon fiber. Mulai dari kap mobil, spoiler, cover spion, hingga bagian interior kabin. Begitu juga dengan motor yang bagian-bagiannya dapat diberikan serat karbon.
Tetapi mungkin ada yang belum mengetahui apa itu karbon fiber? Carbon fiber atau serat karbon adalah rajutan serat yang terbuat dari karbon murni. Memiliki sifat yang sangat kuat dalam ketegangan, fleksibel, dan bobot yang ringan.
Bahan serat karbon ini lebih elastis dan apabila terkena benturan tidak mudah pecah. Berbeda dengan yang terbuat dari plastik.
Karena keunggulan-keunggulan tersebut, serat karbon memiliki harga yang membuat pecinta otomotif dan modifikasi harus merogoh kocek lebih dalam. Bagi sebagian kalangan, hal ini menjadi kelemahan atau minus dari modifikasi serat karbon.
Tetapi dengan begitu, look yang tercipta bukan hanya sporty, tetapi juga mewah dan mahal. Sehingga, tak heran jika banyak orang yang ingin kendaraannya dimodifikasi menggunakan serat karbon ini.
Ilustrasi motor dengan serat karbon. (Foto: gridoto.com)
Alternatif karbon fiber untuk modifikasi
Eits, tapi jangan sedih dulu. Semakin tinggi minat akan modifikasi ini, muncul juga ide atau 'inovasi' yang mengakali modifikasi ini dengan harga yang bersahabat. Contohnya adalah dengan memasang stiker bermotif serat karbon pada bodi mobil maupun motor yang menggunakan metode wrapping.
Tentunya harga menempelkan stiker berbeda dengan bodi yang diganti dengan serat karbon asli. Namun, tentu saja stiker hanyalah stiker dan tidak memiliki keunggulan asli carbon fiber. Hanya saja, tetap dapat look sporty-nya.
Selain itu, ada juga metode water printing atau yang disebut juga sebagai karbon celup. Kurang lebih sama dengan stiker, yakni hanya sebagai lapisan luar dan tidak membuat menjadi lebih ringan, tetapi hanya memberikan tampilan sporty.
Perbedaannya, water printing menggunakan lapisan film bermotif karbon yang ditempelkan pada bodi menggunakan media air. Sehingga lebih tipis daripada stiker biasa.
Ilustrasi serat karbon pada kap mobil. (Foto: tintingchicago.com)
Yang terakhir, adalah penggunaan karbon kevlar. Metode ini merupakan proses serat karbon dengan campuran resin yang dicetak bersama kemudian membentuk casing yang dipasang pada bodi mobil atau motor sesuai keinginan pemilik.
Tetapi, harus diketahui bahwa serat karbon yang digunakan pada karbon kevlar berbeda dengan carbon fiber yang asli. Perbedaannya terletak pada unsur kimia keduanya, carbon fiber menggunakan unsur carbon, sedangkan kevlar yang aslinya adalah aramid fiber menggunakan unsur sintetis aramid.
"Unsur kimia yang digunakan berbeda. Cabon fiber pakai unsur carbon, kevlar atau aslinya aramid fiber pakai unsur sinteteis aramid," ujar pemilik workshop Perstige Carbon di kawasan Jakarta Barat, Christopher Nicholas, dilansir dari GridOto.
Perbedaan unsur kimia membuat bahan yang digunakan menjadi berbeda. Dengan begitu, harga dari karbon kevlar tentu berbeda juga dengan carbon fiber asli yang jauh lebih mahal dan lebih banyak digunakan untuk kendaraan balap. [rk]