ThePhrase.id – Prof Dr. Moh Yasin M.Si merupakan Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil masuk ke dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia berdasarkan Stanford University dan Elsevier Report.
Pada daftar tersebut, Moh Yasin masuk ke dalam Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2020-2021. Pemeringkatan ini dipublikasikan pada publikasi ilmiah yang berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators.
Prof Moh Yasin. (Foto: Istimewa)
Hebatnya lagi, hanya terdapat 58 ilmuwan asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia tersebut. Dari berbagai universitas dan banyaknya ilmuwan di Indonesia, Moh Yasin berhasil menjadi salah satunya.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi para peneliti bisa masuk Top 2 Persen, karena untuk masuk penghargaan tersebut sangat susah dan sangat ketat seleksinya," ungkap Moh Yasin, dilansir dari laman Unair.
Pemeringkatan tersebut didasarkan pada c-score atau jumlah sitasi publikasi yang tidak termasuk sitasi oleh diri sendiri atau nonself-citation. Moh Yasin meraihnya dengan telah menulis sebanyak 211 publikasi yang terbit pada jurnal terindeks Scopus. Publikasi ilmiah tersebut juga telah disitasi sebanyak 1.100 kali, dengan H-Index Scopus 16 sejak tahun 2008.
Prof Moh Yasin. (Foto: news.unair.ac.id)
Terkait topik penelitian yang dilakukan oleh Moh Yasin sehingga membawanya menjadi Top 2% Scientist in the World berfokus pada optoelectronics dan fotonik, optik, dan enabling and strategic technologies. Penelitiannya mengenai sensor fiber optic terbaru yang ia lakukan berkaitan dengan deteksi berbagai hal, mulai dari parameter fisika, kimia, hingga bidang medis dan food safety.
"(Penelitian tentang, Red) Pengujian bahan pengawet dan makanan. Serta aplikasi dalam bidang medis untuk mendeteksi kelainan detak jantung. Itu (penelitian) yang terakhir," ucap Moh Yasin.
Moh Yasin berharap, dengan penghargaan yang diberikan padanya oleh Stanford University dan Elsevier Report ini, dapat memacu dan mendorong para peneliti, terutama peneliti di Indonesia untuk lebih berpacu dan meningkatkan hasil karyanya ke level internasional. [rk]