ThePhrase.id - Dalam rangka menyatukan warisan budaya dan inovasi teknologi, Hyundai memamerkan Hyundai Ioniq 5 Batik Edition di ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Mobil listrik terlaris tersebut hadir dibalut dengan aksen-aksen bermotif Batik Kawung.
Meskipun bukan merupkan produk terbarunya dan telah diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun 2023 lalu, Ioniq 5 Batik Edition ini tetap menarik perhatian pengunjung. Keindahan desain motif Batik Kawung di area kap mesin, atap, samping, pintu belakang hingga tempat duduknya menjadikan mobil bebas emisi ini tampak istimewa.
Batik Kawung merupakan salah satu motif tertua di Indonesia yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan seni. Di antara berbagai motif batik yang ada, motif Kawung memiliki tempat istimewa dalam tradisi batik Indonesia. Motif ini dikenal dengan keindahannya yang sederhana namun penuh makna, serta menjadi salah satu simbol klasik dalam seni batik Indonesia.
Motif Kawung memiliki sejarah yang panjang. Asal-usulnya dapat ditelusuri hingga zaman kerajaan Mataram Kuno di Pulau Jawa, sekitar abad ke-13 Masehi. Pada awalnya, motif ini dapat ditemukan pada ukiran dinding beberapa candi di Jawal, seperti Candi Prambanan.
Motif ini digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari hiasan pada pakaian raja dan bangsawan hingga perlengkapan upacara keagamaan.
Kawung merupakan nama buah dari pohon aren yang memiliki bentuk bundar dan berlekuk-lekuk. Motif Kawung terinspirasi dari bentuk-bentuk geometris pada buah kawung itu sendiri. Dengan pola dasar yang terdiri dari empat lingkaran yang bersinggungan, motif Kawung membentuk suatu pola geometris yang simetris dan harmonis.
Di balik keindahan motifnya, Kawung memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Jawa. Motif ini melambangkan kekuasaan, kekuatan, dan kekuatan spiritual. Lingkaran-lingkaran yang saling bersinggungan dalam motif Kawung melambangkan konsep harmoni dan kesatuan dalam kehidupan.
Selain itu, motif Kawung juga dianggap sebagai simbol keabadian dan kesempurnaan. Pola yang terus-menerus dan tidak memiliki titik awal atau akhir dianggap melambangkan siklus kehidupan yang tak terputus. Oleh karena itu, motif Kawung sering digunakan dalam pakaian upacara adat seperti pernikahan dan pertunjukan seni tradisional.
Batik Kawung biasanya dibuat dalam warna-warna yang kontras seperti biru tua, merah, dan hitam, meskipun variasi warna lainnya juga sering digunakan tergantung pada kreativitas perajin batik.
Meskipun motif Kawung telah ada selama berabad-abad, keberadaannya terus dihargai dan dilestarikan dalam seni batik modern. Para perajin batik terus mengembangkan motif Kawung dengan inovasi-inovasi baru dalam desain dan teknik pewarnaan.
Hal tersebut untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan relevan dalam zaman yang terus berkembang. Bahkan menjadi motif hiasan dalam kolaborasi antara dua negara yaitu, Indonesia dan Korea Selatan dalam bentuk edisi khusus, yakni Hyundai Ioniq 5 Batik Edition. [Syifaa]