ThePhrase.id – Industri elektrifikasi kendaraan di Indonesia semakin berkembang. Ini dibuktikan dengan diluncurkannya sepeda motor listrik buatan Indonesia terbaru oleh Alessa Motors yang bernama eX3000.
Pada Juni 2022 ini, eX3000 debut untuk pertama kalinya di pameran Indocomtech di Jakarta Convention Center, Jakarta. Motor listrik ini adalah produk pertama dari perusahaan asal Indonesia, PT Alessa Motors Nusantara.
Alessa Motors mempromosikan eX3000 sebagai produk dalam negeri yang 100 persen dimiliki oleh orang Indonesia, berspesifikasi tinggi, desain minimalis bergaya anak muda, tetapi dijual dengan harga yang terjangkau.
Alessa Motors di pameran Indocomtech. (Foto: Instagram/alessamotors)
"eX3000 adalah produk dalam negeri, merek dalam negeri dan 100 persen dimiliki oleh orang Indonesia. Perusahaannya berdiri dari tahun 2019, bukan dari penanaman modal asing (PMA)," ujar President Director dan Founder dari Alessa Motors Nusantara, Tindjaja Soetadji, dilansir dari Antara.
Hampir empat tahun berdiri, Alessa Motors yang didirikan oleh Tindjaja Soetadji sebagai founder dan Handodjo Sutjipto sebagai co-founder ini sudah memiliki pabrik sendiri di Cikarang yang dapat memproduksi sepeda motor listrik. Bahkan, jumlah yang dapat diproduksi tidak main-main, yakni 200 unit per hari.
Terkait karyawan, karena merupakan startup, Alessa Motors mengakui tidak merekrut banyak karyawan. Alih-alih, mereka bermitra dengan UKM (Usaha Kecil dan Menengan) dalam memproduksi motor listrik buatannya.
"Kapasitas produksi kami 200 unit per hari. Perusahaan kami mengadopsi strukturnya perusahaan startup, tidak punya karyawan dalam jumlah banyak tapi kami bermitra dengan perusahaan UKM lainnya," timpalnya.
Alessa Motors eX3000. (Foto: alessamotors.com)
Terlebih lagi, Alessa berencana untuk bukan hanya menjual motor listriknya, tetapi juga menyediakan ekosistem listriknya. Mulai dari baterai, charging & swap station, hingga aplikasi perangkat lunaknya. Bukan hanya di Jabodetabek, Alessa juga mengatakan akan membangun charging & swap station di beberapa daerah lain di Indonesia.
Dilansir dari Sindonews, Soetadji juga mengaku tengah berkomunikasi dengan salah satu mitra untuk menyediakan 1.000 unit sepeda motor dan 40 charging dan swap station.
Namun, Soetadji juga berharap iklim industri otomotif kendaraan listrik di Indonesia dapat disertai kejelasan regulasi baik yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. Ini agar terus semakin positif, dan juga demi mendukung Net Zero Emission tahun 2060.
Test drive Alessa Motors eX3000 di pameran Indocomtech. (Foto: Instagram/alessamotors)
Terkait spesifikasinya, Alessa Motors mengklaim eX3000 memiliki keunggulan utama yakni menggunakan smart battery dengan daya 2 kwh. Sementara motor listrik lain di kelas yang sama memiliki daya baterai yang lebih rendah, yakni 1,2 atau 1,5 kwh.
Dengan daya baterai yang lebih besar ini, jarak tempuh baterainya dapat mencapai kecepatan rata-rata 70 km per jam. Sedangkan kecematan maksimumnya mencapai 75 km per jam. Motor ini dapat berakselerasi dari 0 hingga 50 km per jam hanya dalam 3 detik.
"Dengan daya 2 kwh tersebut, jarak tempuh baterai eX3000 bisa mencapai kecepatan rata-rata 70 km/jam. Kami datang dengan konsep spesifikasi tinggi, harga terjangkau. Desain kita minimalis tapi bergaya anak muda," ungkapnya.
Sedangkan dari segi dimensinya, panjangnya adalah 1.900 mm, lebarnya 730 mm, dan tingginya 1.120 mm. Wheelbasenya 1.360 mm, dan beratnya 70 kg tanpa baterai. [rk]