ThePhrase.id - Pada bulan November 2021, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia menganugerahkan empat sosok sebagai penerima penghargaan Habibie Prize tahun 2021 dari empat bidang yang berbeda.
Salah satu penerimanya Prof. Dr. Muhammad Hanafi yang meraih Habibie Prize 2021 pada Bidang Ilmu Dasar. Ia merupakan peneliti senior pada bidang alam, pangan, dan farmasi. Penelitian dan hak patennya telah banyak dan penemuan serta pengembangannya telah dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Prof. Dr. Muhammad Hanafi meraih Habibie Prize 2021 Bidang Ilmu Dasar. (Foto: youtube/BRIN Indonesia)
“Saya ucapkan puji syukur alhamdulillah atas penghargaan pemberian Habibir Prize tahun ini 2021. Saya juga berterima kasih pada keluarga Almarhum Prof. Habibie,” ujar Hanafi.
Ia merupakan peneliti di Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Kimia Organik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kepala Bidang BAPF PP Kimia LIPI, dan Koordinator Keltian BBO.
Keahlian dan kompetensi penelitiannya berfokus pada proses penemuan dan pengembangan obat dari bahan alam. Penelitian yang telah ia lakukan antara lain mengenai obat anti diabetes, anti kardiovaskuler, anti hepatitis, dan anti kolesterol seperti LIPIStatin.
Prof. Dr. Muhammad Hanafi meraih Habibie Prize 2021 Bidang Ilmu Dasar. (Foto: instagram/brin_indonesia)
Telah berkiprah di bidang ini berpuluh-puluh tahun, Hanafi telah menulis berbagai penelitian dan memiliki berbagai hak paten. Total hak paten yang ia miliki adalah lebih dari 40 paten. Sedangkan jurnal, ia telah menulis 112 jurnal internasional dan 46 jurnal nasional. Ia juga memiliki 55 prosiding internasional.
Sedangkan, gelar profesornya ia dapat di tahun 2012 dengan orasi riset berjudul “Proses Penemuan Obat Baru Anti Kolesterol dan Anti Kanker”.
Ia juga telah banyak melakukan kolaborasi untuk memproduksi bahan aktif dari bahan alam. Sebagai akademisi, Hanafi juga memiliki tugas sebagai co-promotor serta penguji di berbagai universitas di Indonesia. Tak luput, ia juga aktif pada beragam kegiatan nasional dan internasional.
Prof. Dr. Muhammad Hanafi meraih Habibie Prize 2021 Bidang Ilmu Dasar. (Foto: lipi.go.id)
Selain Habibie Prize 2021 ini, Hanafi telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi seperti Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2020 pada kategori Encouragement Award, dan memenangkan penghargaan penemu invensi dan paten terbanyak se-Indonesia pada The 2nd Indonesia International Conference on Science and Technology Park and Seminar Nasional Teknopreneurship.
“Harapan saya ke depan bisa berkarya lebih maju lagi, khususnya bagaimana menghasilkan penelitian yang prospek, itu saja. Jadi harapan ke depan perlu banyak kerja sama ya, perlu adanya koordinasi antara beberapa bidang kemudian juga dukungan dari institusi dan industri, semoga Indonesia ke depan dapat menghasilkan obat baru dari tanaman Indonesia,” ungkap Hanafi menyampaikan harapannya ke depan.
Prof. Dr. Muhammad Hanafi meraih Habibie Prize 2021 Bidang Ilmu Dasar. (Foto: youtube/BRIN Indonesia)
Hanafi telah menyelami dunia kimia sejak masih duduk di bangku kuliah. Bahkan, ia telah menyukai kimia sejak masih SMA. Pria kelahiran Semarang ini mengambil jurusan kimia pada studi S1-nya di Universitas Indonesia. Ia kemudian melanjutkan S2 pada jurusan Kimia Bahan Alam di Osaka City University, Jepang dan S3 pada jurusan Kimia Organik di Osaka University, Jepang.
Saat ini, Hanafi sedang melakukan penelitian yang berkutat pada penemuan senyawa aktif anti-virus Hepatitis B (HBV) dari tanaman Indonesia. Ia memiliki semangat tinggi untuk memberikan inovasi baru yang tentunya dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. [rk]