Naomi Julia Soegianto, Perancang Mahkota Miss Universe Indonesia, Singapura, dan Hong Kong yang Indah dan Sarat Makna

ThePhrase.id – Dalam setiap penyelenggaraan kontes kecantikan, mahkota selalu menjadi ikon yang penuh makna. Di balik mahkota cantik yang dinobatkan kepada pemenang, terdapat sosok desainer yang mewujudkan mahkota tersebut dari sebatas desain di atas kertas, menjadi hidup.

Naomi Julia Soegianto namanya. Lewat brand NJS Gold yang dimilikinya, Naomi dipercaya menjadi perancang mahkota untuk gelaran kontes kecantikan bergengsi Miss Universe Indonesia, Singapura, dan Hong Kong untuk tahun 2025 ini.

Dilansir dari laman resmi Miss Universe Indonesia, kolaborasi dengan NJS Gold sebagai perusahaan perhiasan emas terkemuka di Indonesia ini melahirkan mahkota bernama Jiwanta. Nama ini diambil dari bahasa Sanskerta Jivanta yang bermakna kehidupan yang senantiasa tumbuh, bertahan, dan kembali lebih kuat.

Naomi mengaku, merancang Mahkota Jiwanta adalah sebuah tantangan yang membutuhkan keahlian, ketelitian, dan imajinasi tinggi. Ia bukan hanya ingin menghadirkan sebuah mahkota yang indah, tetapi juga sarat akan makna.

Mahkota Jiwanta ini terinspirasi dari batik Jawa kuno yang terpancar dengan kental dalam wujud finalnya. Selain itu, unsur lain yang menonjol pada mahkota tersebut adalah tali air yang menjulang bak pilar.

"Pola batik yang kami jadikan aksen utama merupakan penghormatan pada salah satu akar budaya Indonesia, sekaligus simbol perjalanan perempuan yang terus tumbuh, menghadapi liku, namun selalu bangkit dengan anggun," ungkap Naomi, dikutip dari laman resmi Miss Universe Indonesia.

Sementara itu, untuk Miss Universe Singapura, NJS Gold merancang mahkota "The Lumina Orchid" dengan 60 anggrek yang melambangkan 60 tahun kemerdekaan Negeri Singa tersebut. Untuk Miss Universe Hong Kong, Naomi merancang mahkota "Elegance of East Asia" yang berkarakter, simpel tapi kokoh, dan mencerminkan perempuan Hong Kong yang mandiri, gesit, dan taktis.

Rancangan mahkota Naomi di bawah NJS Gold untuk Miss Universe Indonesia, Singapura, dan Hong Kong 2025 memang anggun nan elegan. Bukanlah kali pertama Naomi ditunjuk sebagai perancang mahkota di ajang Miss Universe.

Pada tahun 2024 lalu, NJS Gold juga dipercaya untuk menghadirkan mahkota untuk Miss Universe Indonesia 2024 untuk digunakan di ajang dunia. Mahkota yang dipersembahkan oleh Naomi bernama Mahkota Teratai Nusantara yang terinspirasi dari bunga teratai.

Untuk mencapai titik ini, Naomi terlebih dahulu mengarungi jatuh bangun hidup dan juga berbisnis yang kemudian membentuk dirinya dalam berwirausaha dan juga berkarya secara kreatif.

Mendirikan perusahaan telah menjadi impian Naomi. Namun, perhiasan bukanlah bidang yang ia minati sejak awal. Sebelum terjun ke usaha ini, Naomi terlebih dahulu mendalami pendidikan akuntansi dan memulai karier di ibu kota.

Tetapi, dinamika kehidupan membawanya kembali ke kota asalnya, yakni Surabaya. Dari situ, ia dipertemukan dengan bisnis perhiasan. Naomi memulainya dengan wirausaha grosir perhiasan, lalu ia lanjutkan dengan membuka beberapa toko perhiasan, baru merambah ke bidang manufaktur.

Dalam berbisnis, Naomi juga belajar banyak dari sang ayah yang juga seorang pebisnis. Meski bisnis ayahnya kini berkembang menjadi salah satu yang besar di Indonesia, Naomi menjalankan bisnisnya sendiri. Seperti saran sang ayah, walaupun harus dari nol, semua pasti ada jalan.

"Papa saya selalu mengajarkan jika ingin lebih baik adalah kita membangun bisnis sendiri. Walaupun harus dari nol dulu, namun semuanya pasti ada jalan. Saya mempunyai mimpi yang besar, jadi saya berjuang untuk mewujudkannya. Meskipun awalnya saya harus datang sendiri dari rumah ke rumah, saya tetap jalani," bebernya, dikutip dari wawancaranya dengan High End.

Sebagai seorang ibu, Naomi turut membawa karakter keibuan dalam gaya kepemimpinannya di NJS Gold. Penuh empati, tetapi tetap tegas. Naomi menginginkan perusahaan yang tak hanya besar, tetapi juga memberikan manfaat untuk orang lain.

Ia juga memastikannya kehadirannya sebagai pemimpin dalam perusahaan bukan hanya simbolis, tetapi benar-benar fungsional. Ia mempercayai dan menjunjung lingkungan kerja yang menghargai satu sama lain, apa pun perannya. [rk]