lifestyle

Ngopi Sambil Asuh Anak, Latte Dad Jadi Fenomena yang Viral di Media Sosial

Penulis Rahma K
Jun 28, 2025
Ilustrasi latte dad. (Foto: Freepik)
Ilustrasi latte dad. (Foto: Freepik)

ThePhrase.id – Belakangan ini, fenomena latte dad atau yang juga dikenal dengan latte papa kembali naik daun dan ramai diperbincangkan di TikTok. Istilah ini merujuk pada bapak-bapak di Swedia yang mengasuh anaknya dengan mengambil cuti orang tua atau paternal leave.

Para ayah ini mengasuh anaknya sehari-hari dan sering kali keluar rumah untuk bersosialisasi dengan para latte dad lainnya. Gambaran umum yang mudah ditemukan di jalanan adalah para ayah yang mendorong stroller bayi atau menggendong anak mereka dengan gendongan sambil meminum latte. 

Selain itu, latte dad juga sering kali ditemukan menyeruput latte di toko kopi bersama anaknya di siang hari. Beberapa dari mereka juga terlihat menghabiskan waktu di taman dengan anak-anak mereka dan juga sesama latte dad lainnya di sore hari yang santai. Dari situlah asal usul istilah latte dad atau latte papa yang kini dikagumi oleh pengguna media sosial berasal.

Pasalnya, di berbagai belahan dunia, mengurus anak identik dengan pekerjaan ibu, bukan ayah. Banyak dari keluarga dengan peran seperti ini membuat para ayah jarang terhubung dengan anak-anak mereka. Padahal, peran ayah dalam tumbuh kembang anak sangatlah penting.

@babybjorn Thank you, evolution. You sure know how to do your thing. ???? #babybjorn #lattedad ♬ originalljud - BabyBjörn

Di Swedia, orang tua yang memiliki anak baik yang dilahirkan maupun yang diadopsi mendapatkan cuti berbayar selama 480 hari. Jumlah cuti tersebut diberikan kepada sang ibu dan ayah dengan dibagi dua jika orang tua nya lengkap, atau sepenuhnya jika anak hanya memiliki satu orang tua.

Lebih lanjut, 480 hari yang diberikan tersebut adalah untuk setiap anak yang dimiliki sebuah pasangan. Jika pasangan tersebut melahirkan anak lagi, atau mengadopsi anak lain, maka mereka akan mendapatkan 480 hari cuti berbayar lagi untuk anak tersebut. Jika dihitung dengan ukuran tahun, bulan, dan hari, maka 480 hari setara dengan satu tahun, tiga bulan, dan 25 hari. 

Diketahui, 480 hari cuti berbayar ini bersifat fleksibel. Artinya, orang tua dapat memutuskan bagaimana pembagian waktu cuti tersebut diambil. Bahkan, 45 hari cuti orang tua juga dapat ditransfer ke kakek, nenek, atau keluarga lainnya. Jika anak yang dilahirkan adalah anak kembar, maka orang tua juga berhak mendapatkan lebih dari 480 hari.

Jumlah hari cuti yang tergolong tinggi ini otomatis memantik rasa cemburu dari warga negara lain yang tak mendapatkan hak serupa di negara asalnya. Namun, fenomena ini juga menumbuhkan persepsi baru dari sosok ayah yang penuh kasih, santai, dan tak ragu untuk menunjukkan kehangatan emosional terhadap anaknya di ruang publik.

Ngopi Sambil Asuh Anak  Latte Dad Jadi Fenomena yang Viral di Media Sosial
Ilustrasi latte dad. (Foto: Freepik)

Latte dad bukanlah sekadar tren gaya hidup, tetapi menandakan pergeseran nilai dalam keluarga modern yang menunjukkan bahwa peran ayah juga tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak. 

Kebijakan negara Swedia mendukung perubahan pandangan masyarakat tentang keseteraan gender dalam keluarga yang kini mulai bergeser. Jika dulu peran ayah lebih identik dengan pekerjaan di luar rumah, kini mereka semakin aktif alam aktivitas domestik dan pengasuhan anak.

Fenomena latte dad membuktikan bahwa peran ayah dalam pengasuhan anak semakin diakui dan diapresiasi. Para pengguna media sosial berharap tren positif ini bisa menginspirasi lebih banyak negara untuk memberikan hak cuti orang tua yang setara, sehingga tumbuh kembang anak bisa mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic