ThePhrase.id – Penghargaan bergengsi Habibie Prize 2021 telah diumumkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada pertengahan November 2021 lalu. Pada kelompok B, Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi penghargaan diberikan kepada Assoc. Prof. Nicolaas C. Budhiparama.

Nicolaas adalah seorang dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia. Ia merupakan dokter yang berperan penting dalam memperkenalkan Limb Salvage Surgery. Operasi ini memberikan harapan dan kualitas hidup yang lebih baik pada pasien-pasien dengan tumor tulang.

Tak hanya itu, Nicolaas juga memperkenalkan berbagai teknik operasi ke Indonesia. Di antaranya adalah computer-assisted total surgery (TKR), hyperflex knee, dan lain-lain.

Menjadi pakar di bidang ini dan menggelutinya selama hampir 3 dekade bukanlah capaian yang mudah.  Nicolaas merupakan lulusan sarjana dari Universitas Sumatera Utara dan melanjutkan spesialisasinya pada Universitas Leiden Medical School. Hebatnya, saat lulus dari universitas di Belanda tersebut, ia merupakan lulusan termuda di tahun 1993.

Selanjutnya, Nicolaas mendapatkan fellowship di pusat pendidikan ortopedi terkemuka di dunia seperti Lennox Hills Hospital, New York, Amerika Serikat, New England Baptist Hospital, Boston, Amerika Serikat, dan Colorado Joint Replacement, Denver, Amerika Serikat.

Setelah lulus dan menjadi dokter umum, para dokter memiliki kewenangan dalam memutuskan spesialisasi yang ingin didalami. Nicolaas memilih ortopedi karena sebuah alasan yang menyangkut pengalaman pribadinya.

Ternyata, Nicolaas adalah mantan pembalap Formula 3000 di Eropa. Suatu ketika, ia mengalami kecelakaan di Jerman yang membuatnya harus menginap di ICU untuk waktu yang cukup lama. Saat itu, dunia kedokteran yang belum secanggih sekarang membuatnya berpikir apakah ia akan selamanya seperti itu.

"Dulu saya bekas pembalap Formula 3000 di Eropa. Kemudian saya mengalami kecelakaan di Jerman.  Dan saya pikir pada saat itu apakah, kan zaman dulu kedokteran dunia masih belum sebaik sekarang ini, apakah saya keluar dari cacat hidup saya? Saya janji sama ibu saya, kalau saya sembuh saya akan bikin sesuatu yang bisa membantu banyak orang kembali bisa berjalan, dan itu ortopedi," ujarnya pada video Penghargaan Habibie Prize 2021.

Selain itu, Nicolaas juga memiliki alasan lain mengapa ia mendalami spesialisasi ortopedi. Ia teringat akan kata-kata almarhum ayahnya yaitu apabila ia mencari bidang pekerjaan yang paling mulia, maka jalani bidang kedokteran.

"Ayah saya berkata bahwa kalau kamu mencari suatu pekerjaan bidang yang paling mulia, adalah bidang kedokteran. Oleh karena kamu bisa banyak membantu orang yang dalam kesusahan, kesulitan, dan sakit," ungkapnya.

Di luar aktivitas rutinnya sebagai dokter, Nicolaas juga rajin menghadiri berbagai pertemuan ortopedi bergengsi di dunia baik sebagai pembicara maupun moderator. Ia juga mendedikasikan dirinya sebagai bagian dari bermacam-macam organisasi dunia yang berhubungan dengan orotopedi.

Bahkan, pada 2020 lalu ia dianugerahi rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam bidang Kesehatan dan Olahraga sebagai Insan Indonesia yang Menjabat Presiden di Tiga Organisasi Ortopedi Dunia dalam waktu yang bersamaan.

Ketiga organisasi dunia yang mana ia menjabat sebagai presiden pada saat mendapatkan rekor tersebut adalah Arthroplasty Society in Asia (ASIA), Asia Pasific Knee Society (APKS), dan Asia Pacific Arthroplasty Society (APAS).

Kontribusinya dalam dunia kedokteran belum berhenti di situ, Nicolaas  juga merupakan Ketua Tim Dokter dari Badminton Indonesia yang berisi atlet-atlet yang mengharumkan nama bangsa. Ia kerap mengunggah momen bersama atlet-atlet bulu tangkis Indonesia pada laman instagram pribadinya. [rk]