ThePhrase.id – Pebulu tangkis Hendra Setiawan resmi pensiun sebagai atlet profesional. Ia memilih untuk gantung raket di usia 40 tahun usai merampungkan turnamen terakhirnya, yaitu Indonesia Masters 2025 pada bulan Januari 2025 ini.
Hendra pensiun bersama pasangannya, Mohammad Ahsan. Keduanya mengumumkan berita pamit sebagai pebulu tangkis profesional pada bulan Desember 2024. Lalu setelah harus tersingkir dari babak 16 besar pada Indonesia Masters 2025, ganda putra yang dipanggil 'The Daddies' ini resmi berhenti sebagai pebulu tangkis.
Perpisahan ini membuat penggemar bulu tangkis dalam negeri maupun luar negeri bersedih. Namun, Hendra mengatakan dirinya merasa lega dapat menjalankan permainan terakhirnya. Ia juga berterima kasih kepada para penggemar.
"Perasaannya tentu lega karena ini kali terakhir kami bermain. Sebelumnya saat kami tampil biasanya harus fokus dan mempersiapkan hal yang lain. Jika dikatakan sedih mungkin karena kami terakhir kali merasakan atmosfer pertandingan di Istora Senayan. Terima kasih kepada para penggemar dan saya berharap mereka memberikan dukungan buat atlet Indonesia yang bertanding," ucapnya, dikutip dari PBSI.
Istora Senayan menjadi tempat terakhirnya bermain sebagai atlet profesional. Ini membuat sang legenda bersedih, tetapi juga merasa bahagia. "Senang rasanya mengakhiri karier di Istora Senayan," beber Hendra pada acara perpisahan bertajuk 'Tribute to The Daddies' pada Minggu (26/1).
Meskipun belum berhasil meraih gelar di turnamen terakhir ini, Hendra mengatakan bahwa ia merasa puas dengan prestasinya selama menjalani karier sebagai pebulu tangkis secara keseluruhan. Bahkan, ia mengatakan prestasi yang diraihnya melebihi bayangan dirinya.
"Kalau pas awal-awal jadi atlet itu, mimpi saya cuma pengin jadi juara, gak tahu mau juara apa," beber Hendra, dikutip dari CNN Indonesia.
Dari tak mengetahui ingin menjuarai apa, Hendra mengakhiri kariernya dengan menjadi salah satu pemain bulu tangkis terbaik dalam sejarah. Ia merupakan peraih medali emas Olimpiade, pemenang Kejuaraan Dunia BWF empat kali, peraih medali emas Asian Games dua kali, hingga pemenang All England dua kali.
Deretan prestasi ini cukup untuk membuat namanya disegani dan dikagumi oleh dunia. Tetapi, kemampuannya tak ia dapatkan dalam satu malam. Hendra telah serius menekuni cabang olahraga ini sejak usia tujuh tahun, setelah sebelumnya diperkenalkan pada bulu tangkis oleh sang ayah.
Di usia tujuh tahun, Hendra telah tergabung dengan Klub Sinar Mutiara Tegal. Lalu setelah lulus SMP, ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan berlatih dengan Klub Jaya Raya dan melanjutkan pendidikannya di Ragunan Sports School.
Karier internasionalnya dimulai dengan mengikuti Asian Junior Championships 2001 di mana ia berhasil meraih medali perunggu. Lalu pada tahun 2003, ia memulai debutnya bersama Markis Kido sebagai ganda putra melalui Asian Championships dan meraih gelar runner-up.
Bersama Markis Kido, Hendra menjadi pebulu tangkis yang tak terkalahkan. Gelar demi gelar diraihnya di usianya yang prima. Sebut saja kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia BWF 2007, Olimpiade Beijing 2008, World Cup 2006, Asian Championships 2005 dan 2009, Asian Games Guangzhou 2010, hingga SEA Games 2005-2009, seluruhnya ia menangkan di peringkat pertama bersama Markis Kido.
Lalu di tahun 2012, ia berpisah dengan Markis Kido dan dipasangkan dengan Mohammad Ahsan yang telah berpengalaman di sektor ganda putra dengan sederet pencapaian mentereng.
Dengan Ahsan, Hendra memulai perjalanan baru sebagai ganda putra Ahsan/Hendra yang kemudian dikenal dengan julukan 'The Daddies' karena keduanya telah berstatus sebagai seorang ayah.
Kemampuan duo ini saling melengkapi, dan bersama, mereka berhasil meraih titel yang sebelumnya belum dicapai Hendra, seperti menjadi juara All England dan Thomas Cup.
"Saat pasangan dengan Mohammad Ahsan, saya bisa juara dunia tiga kali, juara All England untuk pertama kali, dan juara Asian Games. Pada awalnya, saya hanya berusaha dan ingin masuk top 10. Itu saja sudah cukup bagi saya waktu itu," beber Hendra, dikutip dari CNN Indonesia.
Selain prestasi di lapangan, Hendra juga meraih berbagai nominasi dan penghargaan atas kiprahnya. Tercatat, ia pernah menjadi nominee BWF Best Male Player of the Year dari BWF Awards 2013 dan 2019, memenangkan penghargaan AORI 2014-2015, Fatra Awards 2021, KONI Award 2014, hingga BPIP RI Award 2022. [rk]