lifestyleFood

Papeda, Makanan Khas Indonesia Timur yang Nampang di Google Doodle

Penulis Rahma K
Oct 21, 2023
Google doodle papeda. (Foto: google.com)
Google doodle papeda. (Foto: google.com)

ThePhrase.id – Untuk memperingati hari di mana papeda dideklarasikan sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) dari Indonesia oleh UNESCO, Google membuat Google Doodle bergambar papeda pada 20 Oktober 2023.

Pada laman google doodle tersebut dituliskan bahwa pada 20 Oktober 2015, papeda secara resmi dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. 

Papeda sendiri merupakan makanan berupa bubur sagu asal Maluku dan Papua. Makanan ini memiliki warna putih dan tekstur yang lengket seperti lem dan rasa yang tawar. Umumnya, papeda disajikan bersama dengan ikan tongkol, gabus, kakap merah atau mubara yang dilengkapi dengan bumbu kunyit, serta sayur ganemo.

Lebih lanjut, dijelaskan juga pada laman google doodle tersebut bahwa bahan dasar yang digunakan untuk membuat papeda adalah sagu. Setiap tahunnya, jutaan pohon sagu dipanen oleh penduduk setempat dengan tujuan untuk diekspor ke negara lain dan juga untuk dimasak.

Dilansir dari laman indonesia.go.id, menurut sejarah, papeda terkenal luas dalam masyarakat adat Sentanu dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari. 

Bahkan, sebagai rasa penghormatan, warga setempat juga menggelar upacara khusus sebagai rasa syukur akan hasil panen sagu yang melimpah, karena dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

Papeda  Makanan Khas Indonesia Timur yang Nampang di Google Doodle
Papeda. (Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

Makanan ini turut menjadi hidangan pada acara-acara penting di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya. Salah satunya adalah digunakan dalam berbagai ritual dan upacara di Papua dan Maluku seperti Watani Kame (upacara yang menandakan berakhirnya siklus kematian seseorang). 

Selain itu, di Inawatan, papeda bersama daging babi menjadi makanan wajib yang disajikan saat upacara kelahiran anak pertama. Sementara itu di Pulau Seram, Maluku, papeda telah disakralkan dalam ritual perayaan masa pubertas seorang gadis.

Di luar sebagai makanan tradisional yang khas dan menyimpan berbagai sejarah, sagu sendiri sebagai bahan dasar papeda memiliki nutrisi yang beragam. Mulai dari protein, karbohidrat, kalsium, hingga zat besi. Selain itu, tepung sagu juga memilik kandungan nutrisi baik lainnya seperti vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.

Maka dari itu, sagu banyak dikonsumsi oleh masyarakat lokal dan dipertahankan sebagai makanan lokal selama berabad-abad. Berkat berbagai kandungan nutrisi di atas, sagu pada papeda memiliki berbagai manfaat untuk tubuh jika dikonsumsi, yakni:

  • Meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh
  • Mengurangi risiko terjadinya kanker usus
  • Membersihkan paru-paru
  • Mengatasi pengerasa pada pembuluh darah
  • Mengatasi perut kembung
  • Mengurangi risiko obesitas dan memperlancar buang air besar

Meskipun merupakan makanan khas dari Indonesia timur, papeda kini tak hanya dapat dinikmati di tempat asalnya. Di kota-kota lain termasuk Jakarta, berbagai restoran juga telah menawarkan papeda sebagai bagian dari menu.

Selain di restoran, papeda juga dapat dibuat sendiri di rumah. Caranya adalah campurkan tepung sagu dengan air mendidih dan aduk hingga kental. Sedangkan cara mengonsumsinya adalah menggunakan sumpit atau dua garpu dan menggulung bubur papeda hingga melingkari sumpit atau garpu, lalu pindahkan ke piring dan santap bersama kuah kuning. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic