ThePhrase.id - Saat ini dunia sedang menuju tingkat pemanasan global dengan dampak yang tidak bisa diperbaiki kembali. Isu pemanasan global dan perubahan iklim memang menjadi topik hangat yang dibicarakan pada beberapa tahun belakangan ini. Namun yang kurang diperhatikan adalah bagaimana dunia dapat menangani masalah ini secara efektif.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
PBB memberikan rencana yang mereka percaya dapat mengurangi dampak terburuk dari kenaikan suhu pada Senin (4/4) lalu. Berikut merupakan rencana yang diformulasikan oleh ilmuwan PBB untuk menjaga keselamatan bumi.
Tak Lagi Menggunakan Bahan Bakar Fosil
Jika dunia ingin menghindari pemanasan global yang berbahaya, penggunaan bahan bakar fosil harus segera dihentikan. Menjaga peningkatan suhu di bawah 1,5C membutuhkan penurunan emisi hingga 43 persen emisi pada tahun 2025.
Cara paling efektif untuk mewujudkan hal tersebut adalah menghasilkan energi dari sumber energi terbarukan yang berkelanjutan seperti angin dan matahari. Para ilmuwan pun menunjukkan penurunan biaya teknologi energi baru terbarukan sejak 2010 yang telah turun sekitar 85 persen.
IPCC juga percaya bahwa batu bara pada akhirnya harus dipensiunkan untuk selamanya, meski saat ini pemerintah Eropa melihat kembali penggunaan batu bara.
"Saya pikir itu pesan yang sangat kuat, tidak ada pembangkit listrik tenaga batu bara baru. Jika tidak, Anda benar-benar mempertaruhkan 1,5C," kata Jan Christoph Minx akademisi University of Leeds dan penulis utama koordinator IPCC.
Teknologi Penghilang Karbon
Beberapa tahun yang lalu, ide perbaikan teknologi untuk perubahan iklim umumnya dilihat sebagai pelestarian eksentrik. Tetapi karena krisis iklim terus meningkat dan pengurangan emisi karbon terbukti sulit, para peneliti terpaksa melihat kembali peran teknologi dalam membatasi dan mengurangi CO2 di atmosfer.
Gagasan penghapusan karbon dioksida (CDR) kini telah menjadi hal yang lazim untuk dilakukan dengan dukungan IPCC dalam laporan terbaru ini. Para ilmuwan pun menyampaikan bahwa untuk menjaga suhu tetap rendah tidak akan mungkin terjadi tanpa beberapa bentuk penghilangan, baik itu melalui pohon atau mesin penyaringan udara.
Namun, ide ini juga memiliki banyak perdebatan khususnya dari para pemerhati lingkungan, beberapa di antaranya menuduh IPCC menyerah pada negara-negara penghasil bahan bakar fosil dan terlalu menekankan pada teknologi yang pada dasarnya masih belum terbukti.
Melakukan Perubahan Investasi
Menangani perubahan iklim seringkali tertunda karena implikasi biaya tinggi yang dirasakan. Tapi hal tersebut telah berubah dalam beberapa tahun terakhir karena dampak finansial dari bencana iklim terus meningkat.
Sekarang IPCC sedang mempertimbangkan dengan beberapa panduan baru tentang biaya. IPCC mengatakan ada terlalu banyak uang yang masih mengalir untuk bahan bakar fosil dan bukan untuk solusi iklim energi bersih.
Menurut Greenpeace, jika subsidi bahan bakar fosil dari pemerintah dihapus, ini akan mengurangi emisi hingga 10% pada tahun 2030. [
nadira]