
ThePhrase.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mendorong pemerintah menaikkan status banjir bandang dan longsor di Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh menjadi bencana nasional.
Pasalnya, sampai saat ini pemerintah belum menetapkan bencana di tiga daerah itu sebagai bencana nasional dan hanya menetapkan sebagai prioritas nasional.
Dorongan Hasto itu didasarkan pada banyaknya jumlah korban jiwa dan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana tetersebut.
"Ketika dari jumlah korban, dari kemudian dampak bencana, kerugian yang ditimbulkan, maka aspirasi yang diterima oleh PDI Perjuangan adalah mari kita bersama-sama dengan pemerintah agar mencanangkan ini menjadi bencana nasional," kata Hasto di Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/12).
Menurut Hasto, status bencana nasional dianggap penting karena dapat membuat penanganan bencana di Sumatra secara cepat dan efektif.
"Inilah yang kemudian kita dorong dan tidak ada salahnya aspirasi dari masyarakat untuk mencanangkan ini sebagai bencana nasional. Kita dengarkan agar ini memberikan dukungan politik bagi pemerintah di dalam melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana secara cepat dan efektif," katanya.
Hasto menilai banjir di wilayah utara Sumatra ini menunjukkan bahwa bencana ekologis terjadi akibat kebijakan yang tidak terkendali, khususnya dalam hal alih fungsi lahan.
"Dari kayu-kayu yang hanyut pada saat bencana banjir tersebut menunjukkan ada yang tidak beres. Inilah yang kemudian harus kita lakukan perbaikan bersama, langkah koreksi secara menyeluruh dari hulunya dari aspek kebijakan dan hilirnya adalah partisipasi dari rakyat untuk menjaga bumi yang kita huni bersama," terangnya.
Oleh sebab itu, dia menyebut PDIP mendorong pembentukan moratorium hutan untuk menjaga dan memulihkan fungsi hutan.
"Maka PDI Perjuangan terus bergerak mendorong kebijakan-kebijakan, termasuk moratorium hutan, bagaimana hutan sebagai paru-paru dunia itu harus kita jaga, sungai sebagai halaman depan kita, bagaimana konversi hutan menjadi lahan sawit harus kita hentikan," tandasnya. (M Hafid)