ThePhrase.id – Negara Peru untuk pertama kalinya dalam sejarah memiliki presiden perempuan, yaitu Dina Boluarte yang dilantik pada hari Rabu, 7 Desember 2022 waktu setempat. Ia menjadi presiden Peru yang ke-64 dan presiden keenam dalam kurang dari lima tahun.
Dilantiknya Dina sebagai presiden merupakan proses yang cepat dan di hari yang dramatis untuk negara Peru. Pasalnya, di hari yang sama, presiden sebelumnya, Pedro Castillo dimakzulkan dan ditangkap oleh pihak berwenang. Hal ini dikarenakan Pedro berusaha membubarkan Kongres Peru dengan "pemerintah darurat luar biasa".
Pedro dimakzulkan atas dugaan "ketidakcakapan moral permanen". Pemakzulan itu juga merupakan puncak dari berbagai krisis yang menyelimuti Pedro.
Dina Boluarte saat dilantik menjadi Presiden Peru. (Foto: REUTERS/Sebastian Castaneda)
Sebanyak tujuh menteri kabinet dan pejabat senior pada kabinet Pedro mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas langkah yang dilakukan Pedro.
Pedro sendiri merupakan presiden ke-63 Peru yang dilantik pada 28 Juli 2021. Ia merupakan mantan guru sekolah dasar di desa terpencil. Ia merupakan anak petani yang datang dari keluarga petani miskin. Ia menjadi populer sebagai tokoh setelah memimpin pemogokan guru di tahun 2017.
Setelah pemakzulan Pedro dan dua jam setelah Pedro ditangkap, Dina yang awalnya merupakan Wakil Presiden dari Pedro kemudian dilantik menjadi Presiden Peru di hadapan Kongres. Ia akan menjabat sisa masa jabatan Pedro, yakni hingga Juli 2026 mendatang.
Ketika masih menjabat sebagai Wakil Presiden dari Pedro, diketahui bahwa Dian juga merangkap jabatan tinggi lainnya, yakni Menteri Pembangunan dan Inklusi Sosial.
Dilansir dari CNN, Dina mengatakan bahwa tugas pertamanya sebagai presiden adalah untuk memberantas korupsi. Ia mengatakan bahwa banyak korupsi di Peru.
Dina Boluarte. (Foto: Kepresidenan Peru dari REUTERS)
"Tugas pertama saya adalah memerangi korupsi. Saya telah melihat dengan rasa muak bagaimana pers dan badan peradilan melaporkan tindakan 'perampokan' yang melakukan atas uang orang-orang Peru, 'kanker' ini harus dibasmi," ujarnya.
Perempuan yang memiliki nama lengkap Dina Ercilia Boluarte Zegarra itu sendiri merupakan lulusan hukum dari Universitas Swasta San Martin de Porres. Ia juga memperoleh gelar magister hukum kenotariatan dari almamater yang sama.
Ia memulai karier politiknya di tahun 2007 pada Catatan Identifikasi Nasional dan Status Sipil di Surco sebagai penasehat manajemen senior, yang mana kemudian ia menjadi kepala kantor lokal.
Di tahun 2018, ia mencalonkan diri sebagai calon walikota Surquillo dari Partai Libre Peru. Dua tahun kemudian, di tahun 2020, ia juga mencoba mencalonkan diri pada pemilihan parlemen, tetapi belum berhasil memenangkan kursi.
Kemudian, di pemilihan umum 2021 ia menjadi calon wakil presiden dari Partai Libre Peru sebagai pasangan dari Pedro. Pedro memenangkan pemilu tersebut, dan Dina secara otomatis turut diangkat menjadi wakil presiden. [rk]