Peduli Sampah Sekali Pakai, Bintang Ekananda Hadirkan Solusi Reuseable Product Melalui Koinpack

ThePhrase.id – Bintang Ekananda adalah salah satu pemuda yang masuk dalam daftar anak muda berpengaruh versi Forbes, yakni Forbes 30 under 30 Asia tahun ini. Ia masuk dalam kategori Social Impact sebagai pendiri dari Koinpack.

Ia adalah satu dari dua orang Indonesia yang terdaftar dalam kategori Social Impact. Kategori ini merupakan daftar bagi orang-orang yang inovatif, membuat sesuatu yang berdampak bagi orang lain dan juga bagi lingkungan.

"Penghargaan ini tidak hanya berharga bagi saya, namun juga untuk seluruh Tim Koinpack. Ini juga semakin memvalidasi solusi #reuse Koinpack dalam mencegah sampah kemasan sekali pakai di Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan dan mitra Koinpack atas kepercayaannya. Mari kita bersama-sama mengakhiri krisis sampah kemasan sekali pakai ini dengan beralih ke solusi #reuse," tutur Bintang pada laman Instagram Koinpack.

Koinpack adalah sebuah startup yang bergerak dalam membantu mengurangi penggunaan sampah plastik dengan cara menjual berbagai produk seperti sabun dan sampo dari perusahaan besar seperti P&G dalam kemasan yang dapat digunakan kembali.

Bukan hanya merupakan sistem pengemasan yang dapat digunakan kembali pertama di Indonesia, tetapi Koinpack juga menggunakan model setoran dan hadiah sebagai sistemnya.

Masih bingung? Sederhananya, sistem kerja Koinpack mirip dengan berlangganan air galon. Saat kita membelinya, galon diantar, dan saat airnya habis, galon akan dikembalikan dan ditukar dengan galon yang sudah ada isinya. Bedanya, Koinpack menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga.

Pelanggan dapat membeli produk-produk Koinpack melalui Whatsapp maupun website koinpackstore.com, melakukan pembayaran dalam 1x24 jam melalui bank transfer, kemudian pesanan akan dikirim dalam 1 hingga 2 hari. Ketika botol Koinpack sudah kosong, kembalikan kepada Koinpack secara gratis. Pelanggan justru akan mendapatkan cashback.

Botol yang digunakan oleh Koinpack adalah reuseable packaging yang kompatibel dengan produk yang dijual di pasaran, memiliki umur simpan 24 bulan, bertahan pada suhu 40 derajat dan RH 90 persen, mudah dibersihkan, disanitasi, dan diisi ulang, dan dapat dilacak.

Koinpack bermitra dengan berbagai lapisan masyarakat untuk mendistribusikan produknya. Jenis-jenis mitranya beragam, mulai dari warung, bank sampah, komunitas PKK, hingga agen-agen individu. Selain untuk mendistribusikan produk, berkontribusi dalam menyelamatkan lingkungan, Koinpack juga ingin masyarakat mendapat manfaat ekonomi.

Motivasi mendirikan Koinpack

Fakta mengenai sampah plastik yang sulit didaur ulang dan mencemari lingkungan seperti kemasan sachet adalah faktor utama didirikannya Koinpack. Sayangnya, kemasan sachet juga tidak memiliki nilai di pasar daur ulang. Tetapi, banyak orang Indonesia yang gemar menggunakan kemasan sekali pakai sachet ini.

"Inspirasi di balik startup kami sebenarnya adalah mimpi buruk kemasan sachet dan kemasan sekali pakai yang fleksibel. Ini mencekik lingkungan kita karena sachet sangat sulit untuk didaur ulang. Itu sebabnya Koinpack mempromosikan solusi penggunaan kembali (reuse) untuk mencegah kemasan sekali pakai dari sumbernya," tutur Bintang, dilansir dari AsiaStar Focus.

Bintang sendiri merupakan individu yang memang peduli pada lingkungan. Ia menyelesaikan studi masternya pada bidang energi baru terbarukan dan lingkungan di University of Leeds, Inggris. Sekembalinya ke Indonesia, ia bergabung dengan Enviu yang memiliki visi yang sama dengan dirinya.

Enviu merupakan studio ventura sosial yang memiliki visi dengan program Zero Waste Living Lab Enviu. Program ini berfokus pada solusi reuse untuk mencegah kemasan plastik sekali pakai. Melalui Enviu ini lah Bintang ditunjuk menjadi founder Koinpack dan membangunnya dari nol. [rk]