ThePhrase.id – Kuartal 1 2025 telah berlalu. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah resmi merilis akumulasi penjualan kendaraan di Indonesia untuk periode bulan Januari hingga Maret 2025.
Secara penjualan ritel (retail sales), yakni dari diler ke konsumen, total penjualan yang dibukukan adalah 210.483 unit. Angka ini mengalami penurunan dari akumulasi kuartal I pada tahun 2024 lalu yang mencapai 231.027. Dalam persentase, penurunan ini mencapai 8,9 persen.
Lebih detailnya, jumlah pada kuartal pertama tahun 2025 ini adalah hasil penjumlahan dari bulan Januari yang mencapai 64.029, bulan Februari yang meraih 69.872 penjualan, dan bulan Maret sebesar 76.582 unit. Meskipun tiap bulannya mengalami kenaikan, total akhirnya tetap lebih kecil dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Merek-merek asal Jepang masih merajai penjualan pada urutan lima teratas. Di peringkat pertama, Toyota memimpin penjualan dengan total 68.289 unit, Daihatsu berada di urutan kedua dengan 36.917 unit, Honda di urutan ketiga dengan penjualan 24.676 unit, Mitsubishi di urutan keempat dengan 17.213 unit, dan Suzuki di urutan kelima dengan jumlah 14.599 unit.
Lalu di urutan ke-6 ada merek Korea Selatan, Hyundai atau HMID yang berhasil mengantongi 6.508 unit penjualan dalam tiga bulan. Pada urutan ke-7 hingga sepuluh ada Hino sebagai merek truk dan bus niaga, Mitsubishi Fuso, Isuzu, dan Wuling sebagai merek China satu-satunya di peringkat 10 teratas.
Sementara itu, dari sisi wholesales atau penjualan dari pabrik ke diler, kuartal I 2025 membukukan 205.160 unit. Angka ini lebih kecil 4,7 persen dari periode yang sama tahun 2024 lalu dengan jumlah 215.250 unit.
Untuk urutan merek dari peringkat pertama hingga kesepuluh pada penjualan wholesales adalah sebagai berikut: Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi Motors, Suzuki, Hyundai, Isuzu, Mitsubishi Fuso, BYD, dan Wuling.
Dilansir dari VOI, Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo mengatakan penyebab utama penurunan penjualan di kuartal pertama tahun 2025 adalah daya beli masyarakat dan minat yang belum ada. Ia juga mengungkapkan bahwa dunia tengah sulit dan sedang tidak baik-baik saja.
Tetapi, dengan adanya beberapa pameran otomotif sepanjang tahun, ia berharap minat masyarakat untuk membeli kendaraan mengalami kenaikan, begitu pula dengan rasa ingin mengetahui terkait kemajuan industri otomotif Indonesia. [rk]