auto

Penyakit-Penyakit pada Mobil yang Dapat Muncul Usai Digunakan Mudik

Penulis Rahma K
Apr 28, 2023
Penyakit-Penyakit pada Mobil yang Dapat Muncul Usai Digunakan Mudik
ThePhrase.id – Sebelum melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil pribadi seperti untuk mudik Lebaran, disarankan untuk melakukan pengecekan komponen secara menyeluruh. Tujuannya tentu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di jalan, serta menghindari penyakit pada mobil seusai bepergian.

Pasalnya, pasca digunakan untuk perjalanan mudik, mobil dapat mengalami beberapa penyakit yang membuat pemilik harus membawanya ke bengkel. Terlebih lagi jika tidak dilakukan pengecekan dan perawatan sebelum mudik.

Apa saja penyakit-penyakit yang dapat menyerang mobil pasca digunakan mudik? Ini dia beberapa di antaranya:

1. Kampas kopling aus


Bagi para pengguna mobil dengan transmisi manual, kondisi kampas kopling tentulah sangat penting terutama untuk menunjang kenyamanan berkendara. Lebih dari itu, ketika kampas kopling rusak dan tidak segera diganti atau diperbaiki, kerusakannya dapat menjalar ke bagian kopling lainnya dan membuat biaya perbaikan membengkak.

Ilustrasi mobil digunakan untuk perjalanan jarak jauh. (Foto: pexels/Mike B)


Setelah perjalanan panjang, kampas kopling dapat aus karena mobil mengalami akselarasi dan deselerasi dalam waktu yang panjang. Ditambah lagi muatan mobil yang penuh dapat membuat kerja kampas kopling lebih berat saat akselerasi. Kondisi ini juga bisa diperparah ketika pengemudi memiliki kebiasaan menahan setengah kopling saat macet dan juga tanjakan.

2. Kampas rem habis


Bagian ini sangat krusial pada mobil dan juga bagian yang memiliki kerja lumayan berat saat perjalanan mudik. Kerusakan yang sering timbul pada bagian rem setelah perjalanan jauh biasanya di bagian kampas rem yang mulai terkikis.

Penyakit ini dapat dideteksi dari timbulnya bunyi pada saat melakukan pengereman. Ketika hal itu terjadi, sebaiknya segera mengganti kampas rem dengan yang baru agar kondisi dari cakram tetap terjaga sehingga tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut serta menjamin keselamatan pengendara. Periksa juga level dari minyak rem apakah sudah habis atau belum setelah melakukan perjalanan jauh.

3. Ban terkikis


Masalah ini mungkin akan timbul bagi para pemudik yang jarak tempuhnya diatas 500 km, di mana perjalanan yang jauh serta melibas panasnya aspal dan berbagai macam kondisi cuaca dapat membuat ban menjadi terkikis.

Hal yang perlu dilakukan setelah mudik untuk melihat kondisi ban masih aman atau tidak adalah melihat kedalaman dari alurnya, ketika alur ban sudah dangkal atau botak, segeralah mengganti ban dengan yang baru guna mengoptimalkan kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Selain itu, perhatikan adanya retakan pada ban, karena tidak jarang ban menjadi retak atau pecah ketika telah digunakan dalam jarak yang jauh.

Ilustrasi alur ban mobil. (Foto: pexels/Mike B)


Ketika kondisi alur ban masih cukup dalam dan tidak ada retakan, spooring serta balancing disarankan dilakukan setelah mudik guna menghilangkan gejala ban tidak seimbang yang muncul setalah berkendara jauh.

4. Shockbreaker bocor


Selama mudik ke kampung halaman, medan yang dihadapi belum tentu semulus jalanan perkotaan yang biasa dilewati setiap harinya. Kondisi ini memungkinkan shockbreaker mobil mengalami kerusakan contohnya ketika mobil menghajar lubang dan ditambah beban yang berlebih.

Penyakit yang sering muncul adalah bocornya shockbreaker yang dapat mengakibatkan kinerja shockbreaker tidak maksimal dan menimbulkan limbung dan rebound yang tidak maksimal.

Hal ini sangat mengganggu pengalaman berkendara baik untuk pengemudi ataupun penumpang, di mana akan merasakan mobil yang dinaiki terasa keras, terutama saat melewati jalan bergelombang atau polisi tidur.

Ketika gejala ini muncul segera lakukan pengecekan shockbreaker, mulai dari bagian seal hingga ke anting-anting yang digunakan, dan lakukan perbaikan atau penggantian ketika dirasa perlu. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic