Perjalanan dan Mimpi Novita Murni Piranti Membawa Timnas Futsal Putri ke Piala Dunia

ThePhrase.id – Novita Murni Piranti adalah pemain paling senior di kuad Timnas Futsal Putri Indonesia. Usianya yang kini telah menginjak 34 tahun dan statusnya sebagai seorang ibu bukanlah penghalang untuk menekuni passionnya di bidang olahraga futsal dan keinginan tinggi untuk membela negeri.

Bahkan, ia akan menjadi bagian dari Timnas Futsal Putri Indonesia yang akan berjuang menuju AFC Women's Futsal Asian Cup 2025 di China, 6-17 Mei 2025 mendatang. Ajang ini juga merupakan ajang kualifikasi untuk Piala Dunia Futsal Putri 2025.

Novita berharap dirinya dan juga skuad Garuda Pertiwi dapat membawa Timnas Futsal Putri meraih mimpi untuk lolos ke Piala Dunia Futsal di Filipina pada tahun 2025 ini.

"Target kita tidak muluk-muluk ya semoga bisa juara grup dulu dan bisa lolos ke Piala Dunia. Nanti di Piala Asia ini tiga besarnya menentukan untuk lolos ke Piala Dunia November 2025 di Filipina. Jadi, ini target mungkin pribadi juga target pelatih dan federasi juga sama, semoga tahun ini kita bisa mengambil itu lolos ke Piala Dunia Futsal Putri," harapnya.

Namun, ini bukanlah kali pertama bagi Novita membela Timnas Futsal Putri Indonesia. Ia telah bergabung sebagai bagian dari timnas sejak tahun 2011. Bahkan, ia merupakan pemain yang paling lama ada di dalam skuad.

"Kebetulan saya termasuk pemain paling lama di Timnas Futsal Putri karena dari 2011 pertama kalinya ada timnas futsal ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games," ungkap atlet kelahiran Cianjur, 2 November 1990 tersebut.

Meski sempat istirahat total selama beberapa tahun dari futsal untuk fokus pada kehidupan pribadinya seperti menikah, melahirkan, dan membesarkan anak, pada akhirnya Novita kembali pada futsal. Comeback yang menjadi titik baliknya ia lakukan pada tahun 2022 setelah vakum selama lebih dari dua tahun.

Bahkan, setelah sempat absen selama beberapa tahun, skillnya tak memudar. Ini dibuktikan dengan kemampuannya meraih titel Best Player pada Women Pro Futsal League (WPF) Indonesia, terutama pada musim 2021-2022 dan 2022-2023 saat bermain untuk Pusaka Angels.

Semua dapat ia lakukan karena tekad besarnya untuk bermain futsal dan membela timnas. Selain itu, ia juga telah mengantongi izin dari keluarga, termasuk suami dan orang tua.

"Alhamdulillah suami selalu mengizinkan dan mendukung sampai sekarang. Karena dari awal menikah saya berkomitmen sama suami, kalau masih bisa dibutuhkan oleh timnas futsal suami saya mengizinkan," bebernya.

Awal mula ibu satu anak ini bisa terjun dan menekuni olahraga futsal dimulai ketika ia berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Di sana, ia memberanikan diri untuk mencoba cabang olahraga (cabor) futsal.

Padahal, sejak kecil ia diperkenalkan oleh orang tuanya pada cabor bulu tangkis. Tetapi, ia merasa prestasinya di bulu tangkis tidak berkembang dan olahraga raket tersebut bukanlah panggilan hidupnya.

Oleh karena itu, ketika ia mencoba futsal, ternyata ia menemukan ketertarikan dan peluang yang membawanya hingga ke tim nasional.

"Awalnya dari kecil aku dimasukin sama orang tua ke cabor bulu tangkis. Tapi, di bulu tangkis prestasinya gitu-gitu aja mentok gitu ya. Setelah ikut futsal, ada peluang sampai ke kejuaraan nasional ya Alhamdulillah terus ikut. Saya ikut futsal itu dari kampus di UPI Bandung. Kemudian kejuaraannya antar kampus di UNJ dan di 2011 itu ada pelatih yang lihat dan akhirnya dipanggil ke timnas," jelasnya. [rk]