ThePhrase.id – Usai gagal penuhi ekspektasi dan kandaskan kesempatan Timnas U-20 lolos fase grup Piala Asia U-20, pelatih Indra Sjafri dilepas jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas U-20 oleh PSSI.
Keputusan yang dipublikasikan pada Minggu (23/3) ini diambil oleh PSSI menyusul pernyataan pelatih berusia 62 tahun tersebut yang siap bertanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi usai kegagalan Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025 di Shenzen, Tiongkok.
Indra Sjafri sendiri hingga artikel ini dibuat belum memberikan tanggapan resmi atas pemecatan dirinya. Tetapi, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI mengatakan keputusan ini diambil secara profesional dan juga dipahami serta diterima oleh sang pelatih.
"Keputusan untuk melepas coach Indra diambil secara profesional. Artinya, coach Indra juga memahami dan menerima keputusan tersebut. Secara pribadi dan organisasi, hubungan kami tetap baik. Coach indra masih dan akan tetap menjadi bagian dari sepak bola Indonesia," ujar Erick, dikutip dari laman resmi PSSI.
Indra Sjafri dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai pelatih Timnas Indonesia. Tetapi, bukan melatih timnas senior, melainkan kelompok usia seperti U-16, U-19, U-20, U-22, U-23, hingga U-24. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Teknik di Timnas Indonesia.
Kariernya dalam dunia sepak bola terlebih dahulu ia mulai sebagai pemain. Indra Sjafri yang berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat bermain untuk klub PSP Padang pada tahun 1980-an.
Lebih tepatnya, ia terlebih dahulu melakoni karier juniornya di PSP Padang Junior dari tahun 1981 hingga 1986, lalu memulai karier seniornya sebagai pesepak bola di PSP Padang dari tahun 1986 hingga 1991.
Namun, bakatnya sebagai pesepak bola tak begitu menonjol di level profesional, dan ia lebih memiliki ketertarikan dalam dunia kepelatihan. Ini kemudian membawanya pada perjalanan baru sebagai pelatih.
Diketahui, ia pernah menjadi pelatih klub sepak bola dari ibu kota provinsi Sumatera Barat yang pernah jadi tempatnya berlabuh sebagai pemain tersebut. Pada tahun 2008 ia juga pernah menjadi pelatih dari Persikalis Bengkalis.
Kiprahnya bersama PSSI baru dimulai pada tahun 2009 ketika ia menjadi tim pencari bakat dan pelatih pemain muda di berbagai daerah di Indonesia. Perannya adalah untuk mengembangkan pemain-pemain muda berbakat yang berpotensi menjadi pilar timnas.
Lalu dari tahun 2011, ia mulai menjadi pelatih kelompok usia. Pertama-tama, ia melatih Timnas U-16, lalu dari tahun 2011 hingga 2014 ia melatih Timnas U-19.
Tercatat, ia pernah menjadi pelatih Bali United di tengah-tengah kariernya, yakni dari tahun 2014 hingga 2017. Setelahnya, ia baru kembali melatih timnas, yakni U-19 dari tahun 2017-2018, Timnas U-23 dari tahun 2019-2020, menjadi Direktur Teknik dari tahun 2020-2023, melatih U-22 dan U-24 pada tahun 2023, lalu menjadi pelatih Timnas U-20 dari tahun 2024 hingga 2025.
Sebagai pelatih kelompok usia, pria kelahiran 2 Februari 1963 ini memiliki beberapa prestasi. Antara lain membawa timnas junior memenangkan turnamen sepak bola tingkat Asia, yakni HKFA U-17 dan HKFA U-19 di Hong Kong.
Selain itu, puncak kejayaannya adalah ketika ia berhasil membawa Timnas U-19 memenangkan Turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013. Indonesia mampu bertahan lebih kuat dari Vietnam lewat adu penalti dan menyudahi puasa gelar selama 22 tahun di level Asia Tenggara.
Tak berhenti di situ, Indra juga membawa prestasi lain bagi timnas, seperti memenangkan Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2024, menjadi juara Kejuaraan Remaja U-23 AFF 2019, meraih medali perak pada SEA Games Filipina 2019, hingga meraih medali emas pada SEA Games Kamboja 2023.
Sebagai seorang pelatih, Indra Sjafri memiliki lisensi kepelatihan. Diketahui, ia memiliki lisensi C (1997), lisensi B (1998), lisensi A (1999), dan lisensi pro (2019). [rk]