Perjalanan Karier Jourdy Pranata dari Pemeran Figuran hingga Jadi Bintang Utama Film Top Indonesia

ThePhrase.id – Film 'Badarawuhi di Desa Penari' yang tayang pada pertengahan April 2024 dihiasi oleh deretan cast yang berbeda dari film pertamanya, 'KKN di Desa Penari'. Salah satu pemeran baru yang menjadi bagain dari karakter utamanya adalah Jourdy Pranata.

Pada film ini, Jourdy berperan sebagai Yuda, sepupu dari pemeran utama perempuan, yakni Mila yang diperankan oleh Maudy Effrosina. Cerita dimulai ketika Mila, Yuda, dan kedua sahabatnya, yakni Arya dan Jito pergi menuju sebuah desa terpencil untuk mengembalikan gelang antik milik Badarawuhi.

Akting Jourdy pada film ini membuat penonton terkesan. Terlebih lagi, ia tampil cukup berbeda dengan di film-film sebelumnya, dengan rambut yang panjang, beserta kumis dan janggut yang dibiarkan tumbuh.

Banyak penonton yang pangling karena penampilannya yang sangat berbeda. Kendati demikian, aktingnya tetap berkesan bagi para penonton.

Tak heran, pasalnya ini bukan kali pertama pria kelahiran 2 Januari 1994 tersebut berperan di film horor. Sebelumnya, ia tercatat juga membintangi dua film horor populer, yaitu Pengabdi Setan 2: Communion (2022), Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji (2023) dan Susuk: Kutukan Kecantikan (2023).

Bukan hanya pengalamannya bermain dalam film  horor, sepak terjangnya dalam industri perfilman juga telah ia lakoni sejak tahun 2018. Film pertama yang ia bintangi dan mendapatkan peran adalah Habibie & Ainun 3 (2019). 

Sejak saat itu, ia mulai merintis kariernya dalam berbagai film dan serial web sepert pada Saiyo Sakato (2020), #Temantapimenikah2 (2020), Sarung Milik Ayah (2020), Perfect Love (2020-2021), One Night Stand (2021), dan lain-lain.

Namanya mulai terangkat dan dikenal luas setelah membintangi serial I Love You Silly (2021) bersama Prilly Latuconsina. Berkat serial tersebut, ia juga berkesempatan menjadi pemeran utama dalam film Kukira Kau Rumah (2022) yang sukses besar.

Pasca naik daun, ia banyak mendapatkan peran pada film layar lebar. Alhasil, ia lolos dan membintangi sejumlah film top seperti Pengabdi Setan 2: Communion (2022), Sri Asih (2022), Balada Si Roy (2023), Dear Jo: Almost is Never Enough (2023), hingga Susuk: Kutukan Kecantikan (2023).

Jourdy juga makin rajin tampil di serial web seperti Heart Work(s) (2021), Virgin the Series (2022), Married with Senior (2022), My First (2022), Happy Go Jenny (2022), dan Diva (2023).

Tetapi, meskipun kini memiliki karier yang mentereng dengan proyek-proyek besar, Jourdy mengawali kariernya dengan menjadi figuran, ditentang orang tua untuk menjadi aktor, hingga pernah menjadi pekerja kantoran.

Lika-liku kariernya dimulai ketika dirinya berkuliah di Universitas Telkom Bandung. Sembari berkuliah, ia mengisi waktu luang dengan menjadi model untuk berbagai produk fesyen lokal Bandung.

Setelah lulus, ia menyadari bahwa dirinya tak cocok menjadi model dan mencoba mencari arah lain. Di waktu yang bersamaan, terdapat seorang teman yang mengajaknya bekerja sebagai kru film. Sebagai pribadi yang menggemari bidang seni, ia tak berpikir panjang untuk mengiyakan tawaran tersebut.

Ia bekerja menjadi kru untuk film Pertaruhan (2017) sebagai asisten penata kostum bersama tim busana. Ia juga sempat dimintai untuk menjadi figuran di film tersebut. Berawal menjadi figuran, keinginan untuk menggeluti dunia seni peran menggugahnya untuk melangkah maju.

Namun, latar belakang Minang yang dimilikinya membuat definisi sukses bagi keluarganya adalah bekerja kantoran atau berbisnis. Dengan demikian, kedua orang tuanya pada awalnya melarang Jourdy untuk memasuki dunia seni peran.

Pasalnya, keluarganya memiliki pandangan bahwa bekerja di dunia seni peran, apapun profesinya, akan sulit mendapatkan penghidupan yang layak. Tetapi, ia tetap diberikan kesempatan oleh orang tuanya untuk membuktikan hasil pilihannya hingga umur 25 tahun.

Perjalanannya untuk bisa mendapatkan peran tidaklah mudah karena kerap mendapat penolakan. Sembari mencoba peruntungannya, ia tetap melakoni pekerjaan sebagai kru film. Bahkan, ia sempat bergabung dengan tim kreatif Global TV sebagai koordinator bakat.

Satu tahun bekerja kantoran sebagai tim kreatif, Jourdy tergugah untuk kembali menekuni keinginannya untuk mengeksplor kemampuannya di bidang seni peran. Ia akhirnya keluar dan menimba ilmu dengan berguru di berbagai tempat.

Kesabaran dan kegigihannya akhirnya terbayar ketika ia mendapatkan peran pertamanya melalui film Habibie & Ainun 3 (2019). Dari situ, ia makin mantap untuk mendalami seni peran sebagai seorang aktor. [rk]