leader

Perjalanan Karier Politik Khofifah Indar Parawansa dan Sederet Penghargaannya

Penulis Rahma K
Sep 23, 2022
Perjalanan Karier Politik Khofifah Indar Parawansa dan Sederet Penghargaannya
ThePhrase.id – Khofifah Indar Parawansa adalah seorang politisi Indonesia yang telah menjabat beberapa jabatan tinggi seperti menteri. Saat ini, ia tengah menduduki posisi Gubernur Jawa Timur periode 2019 hingga 2024. Ia berpasangan dengan Wakil Gubernur Emil Elistyanto Dardak.

Pasangan tersebut mendapatkan suara 53,55 persen atau 10.465.218 dan memenangkan Pilkada 2018, mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno dengan perbedaan yang tipis.

Namun, ini bukan kali pertama wanita kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 tersebut mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi salah satu calon pada Pilkada 2013. Sayangnya, ia belum berhasil memenangkan suara masyarakat Jawa Timur.

Khofifah Indar Parawansa. (Foto: politik.fisip.unair.ac.id)


Alih-alih menjadi gubernur, ketika kalah Khofifah justru diangkat oleh Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan Menteri Sosial. Akhirnya, Khofifah dilantik menjadi Menteri Sosial mulai dari tahun 2014 hingga 2018. Di tahun 2018, ia turun dari jabatannya karena akan maju dalam Pilkada Jawa Timur.

Tahun 2014 juga bukan kali pertamanya menjadi seorang menteri. Sebelumnya, lulusan sarjana Ilmu Sosial dan Politik dari Universitas Airlangga, Surabaya ini juga pernah mencicipi jabatan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Indonesia untuk periode 28 Oktober 1999 - 23 Juli 2001. Ia menjadi menteri pertama kali di tahun 1999 tersebut pada masa kepresidenan Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Dari serangkaian karier politik yang Khofifah lakoni, ia memulainya pada tahun 1992. Baru berusia 27 tahun, ia telah tergabung pada Partai Persatuan Pembangunan DPR RI. Ia bahkan menjadi Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI (1992-1997).

Selama itu, ia juga  menjabat sebagai Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997). Setelah jabatannya selesai, ia tergabung sebagai anggota Komisi II DPR RI (1997-1998). Kedudukannya sebagai anggota komisi II hanya bertahan dua tahun karena terjadi peralihan rezim orde baru ke era reformasi.

Khofifah Indar Parawansa. (Foto: setkab.go.id)


Di awal era reformasi, wanita yang mengambil pendidikan strata II pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia itu beralih ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Saat pemilu digelar kembali pada tahun 1999, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR hanya satu bulan sebelum diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut.

Di tahun yang sama ketika menjabat sebagai menteri, yakni tahun 1999 hingga 2001, ia juga menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada tahun 2004 hingga 2006, Khofifah menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI.

Penghargaan


Khofifah mendapatkan sederet penghargaan saat menjabat posisi yang sedang diembannya saat ini. Pada bulan November 2019, ia mendapatkan penghargaan Gubernur/Kepala Pemerintahan Provinsi Terbaik di acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Award 2019.

Ia juga mendapatkan penghargaan dari Universitas Airlangga sebagai alumni berprestasi. Penghargaan ini diberikan kepadanya karena ia dinilai sebagai alumnus dengan segudang prestasi nasional dan internasional yang membanggakan.

Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram/khofifah.ip)


Pada bulan yang sama, ia juga meraih menghargaan dari Kementerian Dalam Negeri, yakni dalam kategori Pemprov Jatim sebagai Pembina Ormas Terbaik. Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU pada kategori Penghargaan Khusus Bakti Sepanjang Masa atau Long Life Achievement untuk Muslimat NU.

Pasalnya, Khofifah telah aktif di NU untuk waktu yang lama. Sejak mahasiswa, ia sudah aktif di Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri). Dan sejak tahun 2000 ia terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU hingga saat ini. Ia memimpin roda organisasi perempuan NU selama empat periode.

Selain itu, ibu dari empat anak ini juga meraih penghargaan Pemimpin Perubahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Publik pada tahun 2019. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic