e-biz

Pertamina Lanjutkan Program Konversi LPG bagi 56.000 Nelayan dan Petani

Penulis Rahma K
Jun 25, 2021
Pertamina Lanjutkan Program Konversi LPG bagi 56.000 Nelayan dan Petani
Thephrase.id - Pertamina kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau LPG bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021. Pada tahun ini, PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mendapatkan amanah untuk menyelesaikan konversi BBM ke LPG sebanyak 56.000 paket untuk nelayan dan petani. Rinciannya, sebanyak 28.000 nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dan 28.000 paket konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

Komitmen Pertamina ini tertuang dalam penandatangan pelaksanaan pekerjaan konversi BBM ke LPG oleh PT Pertamina Patra Niaga dengan jajaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Direktorat Jenderal Minyal dan Gas KESDM.

Nelayan sedang melaut menggunakan konverter kit dan LPG sebagai bahan bakarnya. (Foto. Istimewa)


Pada kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Jumali menyebutkan bahwa Pertamina telah dipercaya dan berkomitmen menjalankan program konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani sejak tahun 2016.

“Terakhir, di tahun 2020 Pertamina berhasil menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 25.000 nelayan yang tersebar di 42 kota dan kabupaten serta bagi 10.000 petani di 24 kota dan kabupaten. Di tahun ke-6 Pertamina menjalankan tugas konversi ini, kami optimis program konversi dapat berjalan sesuai rencana,” jelas Jumali.

Penggunaan bahan bakar gas atau LPG sendiri memiliki beberapa kelebihan, sehingga program konversi ini terus diperluas. Pertama, LPG lebih murah daripada BBM per liternya dan dapat menghemat biaya operasional hingga 30-50%. Kedua, perawatan mesin lebih mudah dan mesin yang lebih awet. Ketiga, aman bagi pengguna dan dalam penggunaannya. Keempat, emisi yang lebih rendah karena rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan BBM. Kelima, paket konversi membantu ekonomi nelayan dan petani karena dibagikan kepada yang berhak.

Penggunaan konverter kit dan LPG sebagai mesin pompa air untuk lahan pertanian. (Foto. Istimewa)


“Ini tidak mudah, mengingat saat ini kita masih dalam kondisi pandemi. Kami akan pastikan proses pendistribusian paket konversi bahan bakar gas LPG dilakukan dengan memastikan keselamatan dan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Kami juga berterima kasih dan akan terus berkoordinasi khususnya dengan Ditjen Migas KESDM, Pemerintah Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Pertanian, dan seluruh pihak terkait lainnya dalam memastikan kelancaran program konversi,” kata Jumali.

Terkait ketersediaan LPG sebagai bahan bakar utama, Jumali mengatakan, Pertamina terus memperluas jangkauan program One Village One Outlet (OVOO), yakni pemerataan pangkalan LPG 3 Kg yang menyasar tersedianya satu pangkalan di setiap desa atau kelurahan.

“Harapannya, program konversi dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi nelayan dan petani di Indonesia,” pungkas Jumali.

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic