ThePhrase.id – Satu lagi atlet yang berhasil mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024 pada bulan Juli 2024 mendatang, yaitu atlet panjat tebing Rajiah Sallsabillah.
Rajiah Sallsabillah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah menempati posisi ketiga pada nomor speed dalam ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024 di Budapest, Hungaria yang berlangsung pada Sabtu (22/6).
Tak sendiri, Rajiah merupakan satu dari dua atlet panjat tebing yang lolos ke Olimpiade Paris pada babak final seri kedua kualikasi Olimpiade Paris 2024 di Budapest tersebut. Satu atlet lainnya adalah Veddriq Leonardo yang juga menempati posisi ke-3 di nomor speed putra.
Di nomor speed putri, Rajiah finis dengan waktu 6,64 detik saat melawan Niu Di asal Tiongkok yang finis dengan waktu 6,71 detik. Dengan hasil ini, Rajiah mendapatkan medali perunggu dan mengamankan tiket di Olimpiade Paris dengan total poin 86 (posisi tiga besar).
“Ini adalah momen yang sangat spesial bagi saya. Terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan dan motivasi. Saya akan terus berjuang untuk memberikan yang terbaik di Paris nanti,” ujar Rajiah menyampaikan kebanggaannya, dikutip dari laman resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Pencapaian di posisi ketiga pada kualifikasi ini merupakan keberhasilan meraih tiket ke Olimpiade 2024 yang diperebutkan bukan hanya dengan atlet dari negara lain, tetapi juga rekan senegara. Pasalnya, hanya tersisa satu tiket untuk menuju Olimpiade 2024 pada nomor speed putri untuk atlet Indonesia.
Diketahui, satu negara hanya dapat menurunkan wakil maksimal dua atlet di setiap nomor. Di nomor speed putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi telah terlebih dahulu mengamankan tiket pertama Olimpiade 2024 melalui medali emas yang diraihnya pada Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Bern, Swiss pada Agustus 2023 lalu.
Selain karena berhasil memenangkan satu tiket yang tersisa untuk Olimpiade Paris 2024, pencapaian ini juga menjadi raihan yang spesial karena ia melakukannya dengan keadaan cedera. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum FPTI Yenny Wahid.
"Sallsabillah itu cedera, bagian lumbar dan sacro atau intinya tulang punggung dia sebetulnya cedera. Jadi kalau dilihat ekspresi mukanya saat akan bertanding itu menahan rasa sakit, tapi dengan tekad dan semangat baja dia berhasil mendapatkan tiket untuk memperjuangkan kehormatan bangsa," ungkap Yenny Wahid, Minggu (23/6), dikutip dari Tempo.
Untuk bisa mencapai titik ini, Rajiah terlebih dahulu melalui rangkaian kualifikasi lainnya. Pada bulan Mei 2024 lalu, Rajiah meraih medali perak di nomor speed dengan waktu 6,74 detik pada Olympic Qualifier Series Shanghai 2024.
Rajiah Sallsabillah sendiri merupakan atlet panjat tebing putri Indonesia yang namanya tak lagi asing di kancah dunia. Atlet kelahiran Banten, 30 April 1999 tersebut telah mengharumkan nama bangsa dalam sejumlah kejuaraan dunia.
Beberapa prestasinya antara lain meraih medali emas pada Asian Games 2018 di nomor speed relay, medali perak di nomor speed relay dan medali perunggu di nomor speed pada Asian Games 2022. Ia juga meraih medali emas di IFSC Climbing World Cup 2023 Chamonix, Prancis dan medali emas di NEOM Beach Games 2023.
Uniknya, meskipun kini ia merupakan atlet profesional yang berprestasi, Rajiah memulai kariernya di olahraga panjat tebing secara iseng. Kala itu ketika berusia 14 tahun, ia mengikuti seleksi pemilihan atlet panjat tebing di Tangerang.
Tak disangka, ia mendapatkan peringkat kedua dan terpilih untuk berlatih bersama atlet-atlet senior untuk mengikuti berbagai kompetisi panjat tebing.
Ia juga membeberkan bahwa sebelum mengikuti seleksi tersebut, ia terinspirasi untuk menjadi atlet berkat sang kakak yang juga merupakan atlet panjat tebing. Namun, sang kakak merupakan atlet di tingkat kabupaten. [rk]