ThePhrase.id – Siapa yang tak kenal dengan Chicco Jerikho? Pria blasteran Thailand dan Batak ini adalah aktor papan atas Indonesia yang mampu memerankan beragam peran dari berbagai genre film dan juga serial. Selain aktor, ia juga merupakan seorang model, produser, dan pengusaha yang sukses.
Chicco memulai kariernya di industri hiburan dengan berpartisipasi dalam pemilihan sampul depan atau cover boy majalah Aneka Yess! pada tahun 2000. Setelah itu, ia terjun ke seni peran sebagai aktor pada tahun 2003 dengan membintangi serial televisi Bulan dan Bintang.
Dimulai dari sinetron, pemilik nama lengkap Chicco Jerikho Jarumillind ini perlahan membangun namanya dengan peran-peran di serial televisi seperti Cewek-Cewek Badung (2005), 1001 Cara Menggaet Cowok (2005), Cinta Sejati (2005), Habibi & Habibah (2006), dan Maha Cinta (2007).
Pada tahun 2007, ia membintangi sinetron berjudul Cinta Bunga yang membuat namanya melejit. Perannya sebagai Reno sukses mencuri perhatian penonton hingga akhirnya ia tampil di musim keduanya, Cinta Bunga Season 2 (2009).
Di tahun yang sama, ia juga mendapatkan peran pertamanya dalam film layar lebar Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak (2007). Sebagai aktor muda dengan pesona paras yang menawan dan kemampuan akting yang terus berkembang, tak heran jika Chicco Jerikho diminati oleh industri hiburan yang membuat kariernya terus menanjak.
Judul-judul sinetron lain yang dibintanginya termasuk Bayu Cinta Luna (2009-2010), Sinar (2010), Taxi (2010), Cahaya Cinta (2011), Aishiteru (2011), Putri Nabila (2012), Gajah Mada (2013), dan Ikrar Cinta Suci (2025).
Sejak tahun 2014, ia lebih aktif sebagai aktor di karya layar lebar. Film pertamanya adalah Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014) dan Seputih Cinta Melati (2014). Lalu di tahun 2015, sosoknya menjadi viral usai membintangi film Filosofi Kopi the Movie (2015) dan Negeri Van Oranje (2015).
Ketenaran film tentang kopi tersebut mengantarkan sang aktor mendirikan kafe dengan nama yang sama, yakni Filosofi Kopi bersama dengan pemeran lain dalam film tersebut, yaitu Rio Dewanto dan juga sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko.
Setelah itu, ia tak henti muncul di film-film Indonesia populer seperti Surat dari Praha (2016), Surat Cinta untuk Kartini (2016), Filosofi Kopi the Movie 2: Ben & Jody (2017) Foxtrot Six (2019), Ave Maryam (2019), Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020), Ben & Jody (2022), Jakarta vs Everybody (2022), 13 Bom di Jakarta (2023), Heartbreak Motel (2023), hingga yang terbaru Perang Kota (2025).
Berbagai genre diborong dalam film-film di atas. Mulai dari drama, komedi, romansa, laga, fiksi ilmiah, keluarga, misteri, perang, hingga sejarah yang menunjukkan kebolehannya sebagai aktor serba bisa.
Selain di film layar lebar, pria kelahiran 3 Juli 1984 ini juga tampil di sejumlah serial web seperti Filosofi Kopi the Series: Ben & Jody (2017), Filosofi Kopi the Series (2019), Mendua (2022-2023), dan Race Against Time (2024).
Ia juga merambah karier lain di industri perfilman sebagai produser. Tercatat, film-film seperti Surat dari Praha (2016), Bukaan 8 (2017), Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017), Love for Sale (2018), Terlalu Tampan (2019), dan Ben & Jody (2022) diproduseri olehnya. Bahkan, Chicco juga memiliki agensi hiburan sendiri yang bernama Kite Entertainment, di mana ia menjabat sebagai sang CEO.
Kiprah panjang suami dari aktris Putri Marino ini sebagai aktor membuahkannya sejumlah penghargaan. Beberapa di antaranya adalah Pemeran Utama Pria Terbaik dari Festival Film Indonesia 2014, Aktor Utama Terpilih dari Piala Maya 2014, Pemeran Utama Pria Terbaik dari Indonesian Movie Actors Awards 2015, Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop dari Festival Film Bandung 2017, dan masih banyak lagi.
Di luar industri hiburan, Chicco juga merupakan seorang pengusaha. Selain memiliki kafe Filosofi Kopi yang hadir di beberapa kota, ia juga merupakan pemilik restoran makanan khas Thailand CJ Tomyum dan Yum Thai, serta pusat kebugaran U by CJ. [rk]