ThePhrase.id – Presiden Joko Widodo resmi melantik menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga negara pada Senin (19/8) di Istana Negara. Salah satu kepala lembaga yang dilantik adalah Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 93/P dan 94/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala Badan Gizi Nasional. Dadan menjadi orang pertama yang menjabat posisi Kepala Badan Gizi Nasional.
Untuk diketahui, lembaga ini merupakan lembaga baru yang dibentuk pada 15 Agustus 2024 melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.83 tahun 2024. Tujuan pembentukan lembaga ini adalah untuk melaksanakan tugas pemenuhan gizi nasional.
Dalam menjalankan tugasnya melaksanakan pemenuhan gizi nasional, Badan Gizi Nasional menyelenggarakan tujung fungsi, yaitu:
Badan Gizi Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Adapun susunan organisasi Badan Gizi Nasional terdiri atas Dewan Pengarah dan Pelaksana. Dewan Pengarah terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota.
Sedangkan Pelaksana terdiri atas Kepala, Wakil Kepala, Sekretariat Utama, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan, serta Inspektorat Utama.
Dalam ketentuan peralihan pada Pasal 55 disebutkan, pada saat Perpres ini mulai berlaku, pelaksanaan tugas dan fungsi kerawanan gizi yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional dialihkan menjadi tugas dan fungsi Badan Gizi Nasional.
Sebagai informasi, Badan Gizi Nasional ini dibentuk untuk melaksanakan program prioritas makan bergizi gratis dari Presiden Terpilih Indonesia, Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan langsung oleh Dadan ketika memberikan keterangan pada wartawan usai dilantik.
Dadan Hindayana sendiri adalah seorang dosen di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Lebih tepatnya, Dadan merupakan dosen pada Departemen Proteksi Tanaman. Ia juga dikenal mendalami entomologi, sebuah cabang ilmu zoologi yang mempelajari tentang serangga, proteksi tanaman, dan pertanian.
Telah menekuni bidang ini selama bertahun-tahun, sosok Dadan dikenal luas luas di dunia akademis. Ia juga memiliki sederet publikasi karya yang masuk dalam jurnal-jurnal sains. Selain itu, ia juga telah melakukan sederet pengabdian masyarakat yang tercantum dalam laman PDDikti.
Dikutip dari laman SINTA (Science and Technology Index) Kemendikbudristek, pengajar yang memiliki hobi bermain golf ini tercatat memiliki skor 643 secara keseluruhan, dan skor 73 selama tiga tahun terakhir.
Terkait pendidikannya, Dadan telah menamatkan studi hingga jenjang doktoral (S3). Diketahui, ia meraih gelar sarjana dari IPB pada tahun 1990, dan gelar S2 di University of Bonn, Jerman pada bidang studi Entomologi Terapan dan lulus pada tahun 1997.
Setelah lulus S2, pria kelahiran Garut, Jawa Barat ini juga pernah melakoni studi di Leibniz Universitat Hannover, Jerman dan lulus pada tahun 2000, lalu merampungkan studi S3-nya di IPB. [rk]