Profil Keshi, dari Perawat hingga Jadi Idola Dunia dengan Segudang Lagu Hits

ThePhrase.id – Setelah gagal manggung di Jakarta pada konser "Requeim World Tour" yang seharusnya berlangsung pada Februari 2025 lalu, Keshi akhirnya kembali menyapa penggemar Indonesianya lewat LaLaLa Festival 2025. Sang penyanyi meramaikan LaLaLa Stage di hari ketiga festival, yakni Minggu, 24 Agustus 2025.

Keshi menghebohkan pengunjung LaLaLa Fest dengan membawakan sejumlah lagu populernya seperti "Soft Spot", "Say", dan "Beside You". Ia juga mengungkapkan rasa senangnya dapat kembali manggung di Indonesia dan berkesempatan menyapa penggemarnya secara langsung.

Diketahui, penampilan Keshi di LaLaLa Fest 2025 merupakan kali keduanya tampil di Indonesia. Kali pertamanya menggenjreng gitar dan melantunkan suara merdunya di tanah air adalah pada konser solo bertajuk "Hell/Heaven Tour" pada 28-29 November 2022 di Basket Hall, Senayan, Jakarta.

Keshi sendiri adalah seorang penyanyi yang identitas musiknya merupakan perpaduan antara lo-fi, R&B, indie pop, hip hop, dan alternatif pop. Sementara itu, lirik dari lagu-lagunya yang ditulis sendiri olehnya berisikan goresan yang jujur dan emosional.

Karier musiknya ia mulai pada tahun 2017 ketika ia mulai merilis lagu-lagunya di platform SoundCloud di bawah nama "Keshi", sebuah nama panggilan kecil yang diberikan oleh orang tua kekasihnya sejak masa kanak-kanak.

Kala itu, Keshi yang tengah berusia 23 tahun tengah menggeluti profesi sebagai seorang tenaga kesehatan, lebih tepatnya suster. Yap, seperti banyak dari musisi di dunia yang tak langsung terjun ke dunia musik, ia terlebih dahulu bekerja sebagai seorang perawat.

Penyanyi kelahiran 4 November 1994 ini memiliki gelar Bachelor of Science in Nursing dari University of Texas at Austin. Setelah luls, ia bekerja sebagai perawat onkologi di Texas Medical Center selama dua tahun. Sembari menjalani karier sebagai suster, ia menyelami dunia musik dengan merilis lagu-lagunya di SoundCloud.

Meski pada awalnya ia mengaku kurang percaya diri untuk merilis lagu, tetapi seiring waktu, musiknya menarik jutaan pendengar. Ia mengkreditkan video-video tutorial di YouTube yang memberikannya skill dalam menulis dan memproduksi lagu. Ia juga belajar gitar secara otodidak dari buku musik milik kakeknya setelah termotivasi oleh sosok Drake Bell dari serial Drake & Josh.

Setelah mengalami tekanan dalam menjalani pekerjaan dan karier musik bersamaan, Keshi memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai perawat. Saat itu, perjalananya dalam bermusik juga menemukan titik terang, di mana ia menandatangani kontrak dengan Island Records, lebih tepatnya pada tahun 2019.

Sejak saat itu, kemunculan sang penyanyi berdarah Vietnam asal Amerika Serikat (AS) ini di jagat musik tak terelakkan. Ia bukan hanya dikenal di AS, tempat asalnya, tetapi di berbagai penjuru dunia. 

Tercatat, hingga saat ini, ia telah merilis 2 studio album berjudul "Gabriel" (2022) dan "Requiem" (2024), 4 Extended Plays (EP) berjudul "The Reaper" (2018), "Skeletons" (2019), "Bandaids" (2020), "Always" (2020), dan 3 single album "If You're Not the One for Me Who Is" (2017), "Good Days" (2018), dan "Bandaids (Live Sessions)" (2020).

Selain menulis lagu-lagunya sendiri, Keshi juga dikreditkan sebagai songwriter dari beberapa musisi seperti LANY "(What I Wish Just One Person Would Say to Me) aka Happy for You", Rei Brown "Forever", dan Boylife "Tanlines".

Sementara itu untuk turnya, Keshi telah melakoni lima tur, yakni "Skeletons Tour" (2019), "Hell/Heaven Tour" (2022), "Hell & Back Tour" (2023), "Epilogue Tour" (2023), dan "Requiem World Tour" (2024–2025). [rk]