Putri Nabila, Jadi Teladan Terhadap Isu Pemberdayaan Perempuan

ThePhrase.id – Pemberdayaan perempuan adalah salah satu isu yang dewasa ini santer disuarakan. Salah satu perempuan yang aktif dalam pembelaaan terhadap isu-isu perempuan dan anak adalah Putri Nabila.

Putri Nabila penuh semangat dan perhatian serta memiliki dedikasi yang kuat dalam berbagai inisiatif yang mendukung hak-hak perempuan, remaja, dan anak, baik di tingkat komunitas dan nasional. Putri memiliki mimpi untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender bagi perempuan muda di Indonesia.

Ia bergerak untuk mewujudkan tekadnya dengan terus belajar, berkolaborasi, dan berpartisipasi dalam berbagai program yang fokusnya tertuju pada penguatan kapasitas perempuan muda dengan bergabung bersama Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) sejak tahun 2021.

Bersama Koalisi Perempuan Indonesia, Putri membuat kampanye konvensional Girls for Protection (G4P) yang bekerja sama dengan Divisi Gender dan Pemberdayaan Perempuan Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Bandung, serta International Women University mengajak 120 anak muda Kota Bandung untuk membedah lebih dalam mengenai Gender, Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual.

Selain itu, ia juga membuat kampanye Refleksi R.A Kartini untuk membedah buku Jihad Melawan Ragu dan membuat gerakan Aktif Tanpa Kekerasan Bersama.

Sejak menjadi Field Officer pada tahun 2023, untuk dapat mengelola Program Generation Gender Koalisi Perempuan Indonesia di Kota Bandung dan Jawa Barat, Putri berhasil melakukan kampanye pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual bagi masyarakat.

Ia juga melakukan advokasi bersama 22 jaringan organisasi masyarakat sipil mengawal Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan di Jawa Barat.

Lebih lanjut, pada bulan Agustus 2024, KPI beserta OMS telah memberikan masukan isi dari Rancangan Aksi Daerah Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan ke DP3AKB Jawa Barat. Ini dilakukan untuk memastikan setiap peraturan yang dikeluarkan pemerintah dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat dan tidak bias.

Selain itu, sebagai Dewan Perwakilan Remaja inisiasi Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Putri aktif menggerakkan kampanye Gokil Tanpa Rokok (GOTARO) di Bandung untuk mengedukasi anak muda tentang pengendalian rokok.

Kampanye ini melibatkan 50 peserta yang melakukan aksi ke sekolah-sekolah dan komunitas, serta berbagai mitra. Kampanye ini memiliki tujuan menciptakan lingkungan yang bebas rokok, terutama di kawasan pendidikan, dengan melantik "Pahlawan Tanpa Rokok" sebagai agen perubahan.

Sementara itu, melalui Program Generation Gender, Putri dan KPI membentuk BP PIPA KBGS (Balai Perempuan Pusat Informasi, Pengaduan, dan Advokasi Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual) yang bertujuan untuk melatih para anggota KPI agar terampil memahami gender dan KBGS mendalam, dan terampil dalam melakukan pengaduan dan advokasi kasus kekerasan berbasis gender dan seksual di Bandung.

Tantangan besar yang dihadapi dalam menjalankan kegiatannya adalah kurangnya kesadaran dan pendidikan mengenai kekerasa berbasis gender dan seksual. Selain itu, kurangnya resistensi dari kelompok atau individu yang memiliki pandangan konservatif atau menolak perubahan.

Banyak orang yang mungkin belum memahami secara mendalam tentang dampak dari bentuk kekerasan tersebut. Maka dari itu, Putri dan KPI perlu berfokus pada edukasi dan kampanye untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan memperkenalkan materi pendidikan yang relevan untuk berbagai kalangan.

"Percayalah, setiap perempuan muda memiliki kekuatan untuk mengguncang dunia. Bangkit, berbicara, dan raih kesempatan tanpa batas. bersama, kita bisa mengubah masa depan!" ujar Putri Nabila. [rk]