ThePhrase.id – Setelah green flag dan red flag, terbitlah beige flag. Sama dengan kedua 'flag' sebelumnya, istilah beige flag yang ramai di media sosial juga digunakan untuk mendeskripsikan perilaku seseorang.
Namun, jika green flag yang menunjukkan kepribadian seseorang mengarah pada tanda positif, dan red flag mengarah pada tanda negatif, maka mengarah pada kepribadian yang seperti apakah beige flag?
Berdasarkan Urban Dictionary, beige flag mendeskripsikan seseorang yang tidak buruk, tetapi juga tidak baik. Bisa dikatakan berada di tengah-tengah red flag dan green flag, karena ketika dua warna digabungkan menjadi warna cokelat, dan beige yang berarti krem merupakan turunannya.
Umumnya, istilah ini digunakan untuk memberi label sikap seseorang yang membosankan, agak aneh, lumayan menyebalkan, tetapi tidak mengganggu.
Sehingga, perilakunya tidak bisa membuat orang tersebut dinilai memiliki red flag karena tidak bisa sepenuhnya dikatakan buruk, tetapi tak bisa juga dikategorikan sebagai green flag karena bukan hal yang positif.
Contoh perilaku beige flag sangat beragam. Yang pertama adalah dari kepribadian yang telah melekat seperti kurang menarik ketika diajak ngobrol, memiliki kebiasaan menyingkat kata ketika chatting, tidak menanyakan detail sebuah kejadian karena tidak penasaran, tidak sabaran, dan lain-lain.
Selain itu, beige flag juga mencakup kebiasaan dan perilaku yang cukup aneh seperti menyalakan timer dan bukan alarm untuk membangunkan di jam tertentu, tidak tertarik dengan pantai yang cantik, tetapi lebih tertarik dengan iguana yang dilihatnya di pasir, menonton film di Netflix dengan speed 1.5x, memberi nama kontak orang tua dengan nama lengkap dan bukan "Ibu" dan "Ayah", dan lain-lain.
Dilihat dari contoh-contoh di atas, dapat dipahami bahwa perilaku beige flag tidaklah negatif, tetapi juga tidak positif. Cukup nyeleneh, tatapi bisa diterima. Posisinya berada di tengah-tengah dan bisa disebut juga dengan netral.
Pada mulanya, seperti red flag dan green flag, beige flag digunakan untuk menggambarkan pasangan dalam sebuah hubungan. Jika dalam hubungan yang baru dalam masa pendekatan, maka beige flag dapat digunakan untuk menentukan apakah kamu dapat menerima perlakuan yang tidak merah maupun hijau tersebut.
Tetapi dalam hubungan yang telah berjalan, beige flag dapat menjadi tolok ukur rasa cinta seseorang karena meskipun memiliki perilaku yang cukup aneh atau membosankan, bisakah masih bisa menerima orang tersebut?
Meskipun pada awalnya hanya digunakan dalam konteks hubungan percintaan, pengelompokan perilaku ini makin luas penggunaannya hingga konteks lain, seperti untuk mendeskripsikan hubungan dengan orang-orang sekitar, teman, sahabat, hingga orang lain. [rk]