ThePhrase.id – Perusahaan otomotif asal Perancis, Renault, secara global pada pertengahan Februari 2022 mengeluarkan teaser pertama terkait mobil masa depannya, atau mobil konsepnya. Uniknya, mobil konsep tersebut dikatakan menggunakan hydrogen engine.

Nama serta konsep dari hydrogen engine atau mesin hidrogen mungkin terdengar asing. Karena, dari yang sudah ada, kendaraan hidrogen menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya atau fuel cell, bukan mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE).

Meski terdengar asing, inovasi ini telah dipertimbangkan oleh beberapa pabrikan otomotif ternama seperti Mazda, BMW, hingga yang paling terbaru adalah dari Toyota. Setelah berhasil menciptakan mobil hidrogen dengan fuel cell (Fuell Cell Electric Vehicle/FCEV), yakni Toyota Mirai, Toyota merambah pada hydrogen engine.

Pada Desember 2021 lalu, Toyota baru saja memamerkan GR Yaris yang ditenagai dengan hydrogen tetapi menggunakan mesin pembakaran konvensional. Mobil jenis ini disebut juga dengan istilah Hydrogen Internal Combustion Engine Vehicle (HICEV).

Menyusul Toyota dalam mengembangkan mobil hydrogen bermesin konvensional (HICEV), dan menyusul merek-merek Eropa lainnya seperti BMW, Mercedes, dan Volkswagen dalam mengembangkan kendaraan hidrogen (FCEV), Renault juga meluncurkan teaser mobil konsep dengan hydrogen.

Melalui siaran pers resminya, Renault mengatakan bahwa mobil konsep ini merupakan salah satu langkahnya dalam mewujudkan komitmen pembangunan berkelanjutannya, yakni lingkungan, keselamatan, dan inklusi. Mobil dengan mesin hidrogen ini juga merupakan sebuah jalan Renault melakukan dekarbonisasi dalam ekonomi sirkular dan menggunakan bahan daur ulang.

Belum banyak yang diketahui dari mobil konsep ini. Bahkan, Renault hanya menyertakan foto sebuah siluet mobil yang terkena cahaya berwarna ungu. Dari penampakannya, mobil ini terlihat akan menjadi sebuah SUV. Desainnya terlihat garang dengan lekukan dan garis tegas di kap mobilnya.

Dan juga, terpampang jelas bahwa mobil konsep ini akan menggunakan logo Renault terbaru. Bukan lagi berbentuk berlian khas Renault yang menonjol, tetapi rata dengan bodi dan menyala. Kedua lampu depannya juga terlihat futuristik, dilengkapi dengan lampu sein yang berbentuk layaknya taring.

Kendati demikian, terdapat pendapat bahwa mobil bertenaga hidrogen seperti ini bukanlah solusi terbaik yang ramah lingkungan. Hidrogen memang tidak mengandung karbon, dan hasil pembakarannya tidak mengeluarkan CO, CO2 atau HC.

Namun, pembakaran hidrogen dengan udara menghasilkan oksida nitrogen (NOx) yang dikatakan bertentangan dengan peraturan emisi. Proses pembakarannya  mirip dengan pembakaran bahan bakar suhu tinggi lainnya. Dengan begitu, mesin pembakaran hidrogen tidak dianggap  zero emisi. [rk]