leader

Retno Marsudi, Penyelamatan WNI & Diplomasi untuk Masa Depan Afghanistan

Penulis Rahma K
Aug 30, 2021
Retno Marsudi, Penyelamatan WNI & Diplomasi untuk Masa Depan Afghanistan
ThePhrase.id - Retno L. P. Marsudi adalah Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) yang menjabat dua periode pada Pemerintahan Joko Widodo. Retno menjabat sebagai menlu pertama kali setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 27 Oktober 2014 untuk periode 2014-2019. Pada 23 Oktober 2019 ia kembali dilantik sebagai menlu oleh Jokowi untuk periode 2019-2024.

Selama masa jabatannya, menlu Retno telah melakukan berbagai kontribusi pada kementerian luar negeri, hingga jabatannya dilanjutkan menjadi dua periode. Baru-baru ini, Menlu Retno berhasil melakukan misi evakuasi WNI yang ada di Afghanistan. Pasalnya, kelompok radikal Taliban telah menguasai ibu kota Afghanistan yakni Kabul dan negara-negara lain mulai mengevakuasi warga negaranya.

Dilakukan secara hati-hati dan ‘lowkey’ misi ini diumumkan setelah berhasil mengevakuasi dari Afghanistan dan singgah di Islamabad, Pakistan sebelum kembali ke Indonesia. Melalui laman twitternya, pada tanggal 20 Agustus 2021 Menlu Retno membagikan tweet yang memuat informasi tersebut.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: twitter/Menlu_RI)


“Alhamdulillah, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan dengan pesawat TNI AU. Pesawat saat ini sudah berada di Islamabad untuk melanjutkan penerbangan ke Indonesia. Tim evakuasi membawa 26 WNI termasuk staff KBRI, 5 WN Filipina, dan 2 WN Afghanistan (suami dari WNI dan staff lokal KBRI),” cuitnya.

Bahkan, setelah itu Retno juga melakukan kunjungan ke Doha, Qatar pada tanggal 26 Agustus 2021. Di sana ia bertemu dengan perwakilan khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad dan mendiskusikan isu-isu yang berkaitan dengan evakuasi, keamanan, dan masa depan Afghanistan.

Masih dalam kunjungan tersebut, Retno juga bertemu dengan perwakilan kantor politik Taliban. Ia menyampaikan 3 hal mengenai pentingnya pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, pentingnya menghormati hak-hak perempuan, dan memastikan Afghanistan tidak menjadi tempat berkembang biak organisasi dan kegiatan teroris. Hal ini ia sampaikan melalui laman twitternya.

https://twitter.com/Menlu_RI/status/1430974888022585352

Masih pada hari yang sama, menlu Retno juga bertemu dengan Wakil PM sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. Pada kunjungan tersebut ia mendiskusikan hal yang sama dengan yang didiskusikan dengan Taliban, serta mendiskusikan masa depan Afghanistan.

Dedikasi serta profesionalitas Retno dalam menjalani tugasnya tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya wanita kelahiran 27 November 1962 tersebut telah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri sejak tahun 1986, setelah lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan ilmu hubungan internasional.

Selama bekerja di Kemenlu, Retno telah bertugas di berbagai pos antara lain di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, Australia (1990-1994) dan di Den Haag, Belanda (1997-2001), menjadi direktur kerja sama intra dan antar regional Amerika dan Eropa (2001-2003), menjadi direktur Eropa Barat (2003-2005), menjadi duta besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia (2005-2008), menjadi direktur jenderal Amerika dan Eropa (2008-2012), menjadi duta besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012-2014), hingga menjadi Menlu sejak tahun 2014.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: twitter/Menlu_RI)


Hebatnya, Retno merupakan wanita pertama yang menduduki posisi Menlu Republik Indonesia. Sebelumnya, wanita lulusan Haagse Hogeschool, Belanda ini juga merupakan wanita pertama yang menjadi Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda.

Retno pun banyak menerima berbagai penghargaan baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Retno mendapat penghargaan The Order of Merit (Grand Officer - the Second Highest Decoration) dari Norwegia (2011), The Ridder Grootkuis di de Orde van Oranje-Nassau dari Belanda (2015), penghargaan "Agen Perubahan" dari PBB untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (2017), hingga penghargaan dalam negeri seperti perlindungan buruh migran dari Serikat Buruh Migran Indonesia (2017) dan masih banyak lagi.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: twitter/Menlu_RI)


Dilansir dari antara, Retno merupakan seorang yang rendah hati, berkomunikasi luwes dan tak berjarak, sederhana, dan juga down to earth karena tak sungkan duduk bersila di lantai bersama wartawan untuk berdiskusi mengenai perkembangan politik luar negeri saat sebelum menemui tamu negara di Gedung Pancasila.

Pada CNN Indonesia Retno juga mengatakan selama masa tugasnya, yang paling berkesan dan ia rindukan adalah negara Belanda karena sepeda. Ia juga mengungkapkan cara menghilangkan stressnya adalah dengan berbelanja. Tidak lupa dengan masa lalunya, Retno mengatakan bahwa dulu untuk makan ia hanya dapat makan seperempat telur dan ayam suwiran. Kini, ia sangat bersyukur dengan yang ia miliki dan ingin terus berkontribusi serta berbuat yang terbaik untuk Indonesia. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic