leader

Rezki Amaliah, Pemuda dari Sulawesi yang Bangkitkan Tenun Mandar Lewat Sekolah Menenun

Penulis Rahma K
Jan 01, 2025
Rezki Amaliah. (Foto: Instagram/kikiamelia09)
Rezki Amaliah. (Foto: Instagram/kikiamelia09)

ThePhrase.id – Di antara generasi muda yang meninggalkan warisan budaya karena lebih tertarik dengan berbagai hal yang modern, Rezki Amaliah berbeda. Ia membangkitkan tenun Mandar dengan membangun Sekolah Menenun.

Berawal dari keresahan terhadap menurunnya minat generasi muda dalam menenun, Rezki berinisiatif mengajak teman-temannya mendirikan sekolah menenun. 

Ia kemudian berhasil mendirikan Sekolah Menenun pada bulan Desember 2021 yang berlokasi di Desa Mombi, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Melalui sekolah menenun ini, Rezki ingin menciptakan wadah bagi generasi muda yang ingin belajar menenun, karena ia melihat jarang sekali ditemukan sekolah formal untuk menenun.

Selain karena ingin membangkitkan minat generasi muda terhadap menenun dan ingin mewadahinya dengan sekolah formal, Rezki juga termotivasi untuk membangun Sekolah Menenun ini untuk mempertahankan kebudayaan asli daerahnya.

Sebagai inovasi yang positif dan melestarikan budaya, kiprah Rezki mendapatkan dukungan dari masyarakat Mombi yang secara sukarela membantu proses pembangunan ruang kelas belajar yang memanfaatkan kolong rumah Rezki.

Kegiatan sekolah menenun ini berlangsung setiap akhir pekan di hari Sabtu dan Minggu. Dengan didominasi murid generasi muda, Sekolah Menenun mengajarkan pengetahuan dan teknik menenun Lipaq Saqbe atau kain tenun Mandar.

Setelah dua tahun berdiri, Rezki mulai mengembangkan bisnis di Sekolah Menenun dengan membentuk kelompok UMKM Warisan Tenun Negeri (Wangi). UMKM ini kemudian mempekerjakan empat penenun dan dua penjahit yang mana hasil produknya, yaitu kerajinan tenun sutra Mandar yang dipromosikan dalam berbagai pameran.

Sekolah Menenun yang dibangun Rezki pun memberikan multiplier effect bagi daerahnya. Tak hanya mengedukasi generasi mudanya, Rezki juga memberdayakan masyarakat setempat, khususnya para penenun yang mayoritas perempuan, sehingga menciptakan lapangan kerja hingga meningkatkan kesejahteraan keluarga. 

Rezki Amaliah  Pemuda dari Sulawesi yang Bangkitkan Tenun Mandar Lewat Sekolah Menenun
Rezki Amaliah. (Foto: Instagram/kikiamelia09)

Kendati demikian, Rezki masih banyak belajar dari para penenun yang menjadi motivasinya untuk terus maju. "Saya banyak belajar dari tangan-tangan para penenun, yang dari garis urat tangannya nampak ketekunan dan rasa tanggung jawab sebagai seorang ibu dan tanggung jawab sebagai seorang pewaris tradisi," ungkap Rezki, dikutip dari laman Instagram Kemenpora.

Dalam menjalankan upaya ini, Rezki juga memegang visi dan misi sosial, di mana ia tak hanya mencari keuntungan. Dari hasil penjualan produk tenun yang didapatkan, ia menggunakannya untuk kegiatan sosial dan pemberdayaan seperti kegiatan workshop peningkatan kapasitas dan kemampuan penenun, hingga pemberian sembako untuk para penenun.

Tercatat, hingga saat ini Sekolah Menenun yang didirikannya telah memiliki lima orang tenaga pengajar yang rutin menyampaikan materi, dan juga 300 peserta yang mengakses kegiatan di sekolah ini.

Berkat kiprahnya yang inspiratif, Rezki Amaliah diganjar penghargaan Pemuda Pelopor dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2024. Ia terpilih sebagai wakil dari Sulawesi Barat dan meraih peringkat ke-3 Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2024 Bidang Pendidikan. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic