ThePhrase.id –Alumnus berprestasi dari Universitas Airlangga (Unair), Rohim Ariful berhasil menyulap kebun jambu menjadi wahana edukasi perkebunan dan peternakan. Bahkan, Lulusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) angkatan 2015 ini berhasil mendirikan sebuah agro dan eduwisata Ndalem Kerto.
Sejak masih duduk di bangku kuliah, pemuda yang akrab disapa Rohim ini memang telah menorehkan banyak prestasi. Kiprahnya saat kuliah tersebut kemudian membawanya menjadi sosok yang serba bisa dan luas pemikirannya.
Dilansir dari laman resmi Unair, Rohim bercerita bahwa Ndalem Kerto bermula dari kebun jambu kristal sang ayah. Ia kemudian menyulapnya menjadi wahana edukasi perkebunan dan peternakan yang memberikan kesempatan pengunjung untuk berinteraksi dengan alam.
"Awalnya kebun bapak hanya sebagai kebun produksi buah jambu. Sekarang sudah menjadi agrowisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat," jelas Rohim.
Ia menuturkan bahwa ketertarikannya dalam mengembangkan usaha mulai sejak ia mengembangkan bisnis milik keluarga. Bisnis itu telah Rohim geluti sejak tahun 2017.
Pada masa pandemi, Rohim melihat peluang untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi buah-buahan dan berkunjung ke wisata alam. Upaya tersebut membuahkan hasil hingga kebun sang ayah ramai akan pengunjung di tahun 2021.
Eduwisata Ndalem Kerto kemudian diinisiasi setelah melihat potensi wisata yang mulai ramai usai pandemi Covid-19. Berawal dari perkebunan jambu kristal milik keluarga, Eduwisata itu berkembang hingga memiliki berbagai layanan. Seperti wisata kelas mencangkok, memetik jambu kristal, merawat kambing dan sapi, memasak, menangkap ikan, serta menanam sayuran.
Ndalem Kerto menjadi eduwisata pertama di Ponorogo yang mengusung konsep bermain, belajar, dan mencintai alam sebagai ciptaan Tuhan. Tempat ini, kata Rohim, terbuka untuk umum sebagai tempat belajar.
"Kami berusaha memberikan pengalaman bermakna anak belajar di luar kelas. Tempat ini terbuka untuk umum sebagai tempat belajar siswa sekolah dari PAUD – SMA (Mendukung Pemenuhan Kurikulum Merdeka), mahasiswa (program magang, KKN, PKL), juga bisa dijadikan tempat wisata keluarga maupun perorangan,” ungkapnya.
Bukan sekadar tempat eduwisata biasa, dalam membangun Ndalem Kerto Rohim juga mengusung konsep sustainable tourism. Ia melibatkan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra dalam penyediaan wahana belajar.
"Sebuah konsep yang bersama-sama kita bawa di Ndalem Kerto adalah konsep sustainable tourism dengan melibatkan masyarakat sekitar. Tentunya untuk menjadi partner dalam penyediaan wahana belajar, seperti kandang kambing, kandang sapi, kebun jambu kristal, dan UMKM Jambu Kristal," jelas Rohim.
Tak hanya masyarakat sekitar, Rohim juga menggandeng mahasiswa untuk mengembangkan eduwisatanya. Beberapa mahasiswa diberdayakan dalam program magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melalui kerja sama dengan beberapa universitas seperti Universitas Trunojoyo Madura (UTM), IAIN Ponorogo, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).
Lebih lanjut, Eduwisata Ndalem Kerto juga turut menjaga kelestarian alam dengan menghadirkan satu-satunya tempat edukasi dan penangkaran merak hijau (Pavo muticus) yang sekaligus mendukung pengetahuan keberlanjutan kesenian Reog Ponorogo.
Sebagai pengelola utama, Rohim memiliki ambisi untuk mengembangkan Eduwisata Ndalem Kerto lebih lanjut. Ia berencana untuk meningkatkan manajemen bisnis dan memperluas layanan yang diberikan pada konsumen. Meliputi perluasan area wisata, peningkatan layanan penginapan, dan kerja sama dengan pihak lain.
Meskipun kini telah berkembang cukup pesat, Rohim juga mengalami jatuh bangun dalam membangun Ndalem Kerto. Saat awal merintis, ia mengaku terhalang keterbatasan dana dan tim. Namun, kepiawaiannya dalam berbisnis dan tekadnya yang kuat dan besar dalam mengembangkan eduwisata ini membawa dirinya hingga di titik ini. [rk]