leader

Rosmala Sari Dewi, Melanglang Buana Lestarikan Tari Tradisional Indonesia

Penulis Rahma K
Apr 29, 2022
Rosmala Sari Dewi, Melanglang Buana Lestarikan Tari Tradisional Indonesia
ThePhrase.id – Rosmala Sari Dewi adalah seorang penari dan koreografer Tanah Air yang telah melanglang buana ke berbagai negara. Ia memperkenalkan  tarian tradisional dalam berbagai pertunjukan dan kompetisi dunia.

Tak hanya tari tradisional, perempuan yang akrab dipanggil Mala ini juga belajar tarian kontemporer seperti hip hop. Namun, fokusnya tetap pada tari tradisional Indonesia, antara lain  tari jaipong dan ronggeng.

Mala mulai aktif menari sejak ia berusia 6 tahun. Sejak kecil, ia telah dimasukkan oleh sang ibu ke tiga sanggar tari untuk mengeksplorasi bakatnya.

Rosmala Sari Dewi. (Foto: Instagram/rosmala.sari.dewi)


Meski begitu, ia sempat bertentangan dengan sang ayah karena menari. Pasalnya, almarhum ayahnya adalah seorang guru agama yang menginginkan Mala menjadi ustadzah. Sehingga, setiap sepulang dari sanggar, ia kerap diomeli oleh ayahnya dan sebagai hukuman harus menghafal doa-doa.

Berseberangan dengan sang ayah, ibu Mala justru mendukung Mala berkecimpung di dunia seni. Saat SMA, Mala mengambil fokus tata kecantikan kulit, sehingga ia belajar banyak mengenai kecantikan.

Ia juga mengikuti berbagai casting pemilihan model seperti untuk majalah Aneka Yes, sebagai model putri pantene, putri Depok, dan lain-lain. Sayangnya, Mala tidak merasa puas terjun pada bidang ini.

Tak menyerah, ibunya mencoba mengikutkan Mala pada kelas latihan akting. Setiap hari, Mala pulang pergi dari rumahnya di Depok ke Salemba untuk kursus. Lagi-lagi Mala tak merasa seni peran adalah jalurnya.

Rosmala Sari Dewi. (Foto: Instagram/rosmala.sari.dewi)


Passionnya dalam menari kembali dimulai ketika ia mengikuti sebuah lomba antar provinsi yang berlokasi di Bali mewakili Jawa Barat. Ia menarikan tari Merak dan berhasil menyabet juara dua. Melihat bakat ini, Mala disarankan untuk mengasah bakatnya di sekolah tari di Bandung.

Alhasil, Mala berangkat ke Bandung untuk mendaftar di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung pada tahun 2009. Ia mengambil konsentrasi penciptaan, maka dari itu dirinya kerap disebut juga sebagai koreografer.

Sembari berkuliah, ia mengambil kursus privat tari Jaipong dan belajar berbagai tari tradisional lainnya. Karena, ia mengatakan bahwa jika ingin job yang mengasilkan duit, seorang penari harus bisa berbagai macam tarian.

Ia lulus dengan tarian ciptaannya tentang Ibu yang ia dedikasikan pada ibunya. Menurut Mala, sang ibu adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.

Rosmala Sari Dewi. (Foto: Instagram/rosmala.sari.dewi)


Tidak berhenti mencari ilmu, Mala kembali melanjutkan studi. Ia kembali ke Ibu Kota, yakni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada jurusan Seni Urban. Karya yang ia ciptakan untuk lulus berjudul Tarung Batin.

Dalam menciptakan karya tersebut, Mala terjun langsung ke lapangan selama beberapa bulan untuk mendapatkan pengalaman nyata. Ia meneliti para penari Jaipong yang menari di jalanan. Lebih tepatnya di kolong jembatan Jatinegara, tempat pusat seni urban Jaipong.

Rosmala Sari Dewi berkenalan dengan semua penari di sana, ikut tidur di sanggar, ikut menari di bawah kolong jembatan hingga pinggir jalan, hanya disawer dua ribu rupiah, dan mendapat pengalaman langsung lainnya. Maka dari itu, ia akhirnya dapat mengetahui pertarungan batin para penari Jaipong jalanan ini.

Pertunjukan ciptaannya sukses dan memberikannya gelar S2. Bahkan, Tarung Batin juga terpilih sebagai salah satu karya alumni pascasarjana IKJ yang ditampilkan dengan biaya dari pemerintah. Mala sangat bahagia, karena untuk menggelar sebuah penampilan tidak memakan biaya yang sedikit, dan karyanya dapat dinikmati lebih banyak orang.

Rosmala Sari Dewi. (Foto: Instagram/rosmala.sari.dewi)


Selulusnya dari S2, Mala ditawarkan untuk tampil di festival. Mulai dari situ, ia mulai tampil dari satu festival ke festival dari satu negara ke negara lain dan juga mengikuti perlombaan di berbagai negara. Ia juga senang melihat penampilan tari dari berbagai negara.

Mala juga sempat mengambil short course di New York, lebih tepatnya di Broadway Dance Center New York, Amerika Serikat melalui International Student Visa Program. Di sana, ia banyak belajar tarian kontemporer. Selain itu, ia juga mengajarkan tarian Indonesia pada sesama murid.

"Ilmunya sangat baik sekali untuk aku. Terus aku berjanji bahwa nanti pulang aku akan memberikan semuanya kepada penari-penari atau murid aku," ujar Mala pada Buka Talks by BukaLapak.

Saat ini, Mala telah memiliki sanggar tarinya sendiri yang bernama Gandrung Dance Studio dan Sanggar Nyi Ronggeng. Bahkan sanggar tarinya juga membuka kelas untuk para downsyndrome yang ingin belajar tari tradisional.

Rosmala Sari Dewi saat di Broadway. (Foto: Instagram/rosmala.sari.dewi)


Beberapa nilai ia tanamkan pada murid-muridnya agar dapat sukses. Menurutnya, ada tiga hal yang harus mereka pegang. Satu adalah disiplin, dua harus membuat karya, jadi bukan hanya menari, dan ketiga menentukan ingin menjadi apa. Dan juga tentunya untuk selalu berlatih.

"Aku rasa berproses itu sangat penting, latihan. Latihan itu penting banget, jangan pernah berhenti. Mau latihan sendiri di rumah, atau bikin karya, atau latihan di mana pun itu, itu penting banget," tutur Mala.

Mala juga ingin terus melanjutkan mengajar tari tradisional karena ia ingin memberi tahu pada mereka bahwa ia dapat menjadi dirinya sekarang saat ini dan sampai di titik ini karena ia mencintai tari tradisional dan melestarikannya. Ia ingin ‘meracuni’ anak muda dengan tari tradisional dan bahwa tari tradisional juga dapat membawa melanglang buana menjelajah dunia. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic