
ThePhrase.id – Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025 pada tahun ini diwarnai dengan ajang bergengsi Pesantren Award Kementerian Agama RI dalam Rangka Hari Santri Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Dalam ajang tersebut, Kementerian Agama menganugerahkan penghargaan "Santri Inspiratif" pada Khoirul Adib, seorang 'mahasantri' yang tengah menempuh pendidikan S2 Double Degree di Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro dan Graduate School of Innovation and Practice for Smart Society di Hiroshima University, Jepang.
Dilansir dari laman resmi Universitas Diponegoro, penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap kapasitas intelektual dan kontribusi Khoirul Adib. Ia dinilai sukses menjadi representasi ideal seorang santri modern.
Pasalnya, ia mampu mengharmonisasikan nilai-nilai luhur tradisi pesantren dengan penguasaan inovasi teknologi di kancah global. Dengan ini, Adib secara konsisten membuktikan bahwa seorang santri mampu beradaptasi dan kompetitif dalam menjawab tantangan zaman.

Soal responnya terhadap penghargaan ini, Adib pada laman Instagram pribadinya mengatakan bahwa menjadi seorang santri adalah sebuah privilege bagi dirinya, karena banyak hal yang ia pelajari tentang ilmu dengan menanamkan nilai adab, kesabaran, dan ketulusan dalam tiap langkah.
Ia juga mengatakan bahwa penghargaan yang diterimanya ini adalah sebuah amanah yang bukan merupakan akhir, tetapi awal dari perjalanan untuk terus memberikan manfaat dan membuktikan bahwa santri bisa hadir di ruang ilmu, sosial, dan peradaban.
"Alhamdulillah, di Hari Santri 2025 ini saya diberi amanah menjadi Santri Inspiratif Kementerian Agama RI. Bagi saya, ini bukan akhir tapi awal untuk terus menebar manfaat dan membuktikan bahwa santri bisa hadir di setiap ruang ilmu, sosial, dan peradaban," tulisnya.
Secara akademik, Adib memiliki rekam jejak yang gemilang. Ia merupakan wisudawan terbaik S1 Teknologi Informasi UIN Walisongo dengan IPK 3,97. Ia juga meraih penghargaan Skripsi Terbaik dengan spesialisasi di bidang Machine Learning dan Smart City.

Tak hanya itu, Adib juga merupakan penerima beasiswa Student Mobility MOSMA di Rochester Institute of Technology, New York, Amerika Serikat (2024). Di Rochester, ia menimba ilmu selama enam bulan atau satu semester pada bidang yang sesuai latar belakangnya, yakni Computer Science.
Dalam hal kompetisi, Adib tak lagi asing dengan kemenangan. Ia merupakan peraih medali emas dalam kompetisi riset World Young Invention and Exhibition (WYIE) di Kuala Lumpur, Malaysia (2023). Ia juga meraih medali emas pada 1Idea1World Startup Competition di Istanbul, Turki (2022).
Selain medali emas, Adib juga berhasil membawa pulang medali perak di World Invention Creativity Olympic & Conference (WICO) di Seoul, Korea Selatan (2023) dan dalam Pitch Battle Santri Fest yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI (2022).
Pengakuan atas kecerdasannya juga bukan hanya datang dari kompetisi internasional. Adib tercatat pernah menjadi pemakalah dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) dan pembicara di International Symposium on Innovative Masjid (ISIM), yang keduanya diselenggarakan oleh Kementerian Agama.

Bagi Adib, berbagai pencapaian ini memiliki satu kunci, yakni berani keluar dari zona nyaman dan terus mencoba hal baru. Pasalnya, pada awalnya, ia hanyalah seorang anak bangsa yang berasal dari desa dengan mimpi yang besar. Tetapi, ia bisa mencapai titik ini berkat kegigihan dan kerja keras.
"Berani keluar dari zona nyaman dan terus mencoba hal baru. Awalnya hanya dari mimpi kecil, tapi dengan tekad dan kerja keras, saya belajar banyak hal hingga akhirnya bisa berkompetisi dan mendapat kesempatan belajar di delapan negara," ujarnya, dikutip dari laman Undip.
Sementara itu bagi para santri dan generasi muda bangsa, Adib berpesan untuk tidak ragu memulai. Menurutnya, jangan tunggu sempurna untuk memulai, tetapi mulailah terlebih dahulu, karena keberanian melangkah adalah awal dari setiap pencapaian besar. [rk]