ThePhrase.id – Shanty, seorang Youtuber asal Padang, Sumatera Barat tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia karena menyajikan konten berbagai makanan Indonesia di China.
Bukan hanya satu jenis makanan, Shanty menjual makanan Indonesia yang berbeda setiap harinya. Tujuannya adalah untuk mempromosikan makanan khas Indonesia yang beragam, dari Sabang hingga Merauke.
Ia berjualan di kota bernama Dandong di Provinsi Lianoning, China. Kota ini juga merupakan kota tempat tinggalnya bersama suami yang asli orang China, kedua anaknya, dan adik iparnya yang juga orang China.
Shanty beserta konten-kontennya yang memperlihatkan kesehariannya berjualan makanan Indonesia di Dandong viral dan masuk trending Youtube Indonesia.
Konten-konten tersebut ia unggah di kanal Youtube bernama Shanty di China. Hingga artikel ini dibuat, Shanty telah memiliki 655 ribu subscribers. Setiap video yang ia unggah ditonton ratusan ribu kali. Bahkan, jumlah views minimal yang ia dapatkan di video-videonya mencapai 500 ribu views. Beberapa videonya juga mencapai 1 juta views.
Meskipun berasal dari Padang, Sumatera Barat, Shanty terampil dalam membuat makanan Indonesia dari berbagai daerah. Ia juga memperlihatkan cara pembuatan makanan yang akan ia jual pada setiap awal video.
Beberapa makanan Indonesia yang pernah ia jual dan promosikan antara lain tempe mendoan, soto ayam, bakso, risol, bihung goreng, sate ayam, nasi goreng, bakwan jagung, kwetiau goreng, pempek, siomay Bandung, mie ayam, lemper, cireng kuah rujak, sempol ayam, klepon Bali, ongol-ongol, otak-otak, sate Padang, soto betawi, bubur sumsum, kue pancong, dan masih banyak lagi.
Uniknya, Shanty bukan berjualan di sebuah toko atau di lapak dadakan, melainkan di sebuah food truck. Meskipun bukan food truck yang berukuran besar, tetapi cukup untuk menjadi sarana berjualan Shanty. Food truck tersebut juga terlihat bersih dan estetik dengan setengah bodinya yang terbuat dari kaca.
Dalam berjualan, Shanty dibantu oleh sang adik ipar yang menjelaskan makanan-makanan jualan para orang lokal. Ia turut memajang satu bungkus makanan yang dijualnya sebagai contoh, dan akan membuatkan untuk pelanggan secara langsung di food truck tersebut jika pelanggan tertarik melihat contoh makanannya.
Bahkan, tak jarang juga ia memperbolehkan para pelanggan mencicipi terlebih dahulu makanan yang ia jual atau memberikan tester. Umumnya untuk makanan ringan seperti bakwan sayur atau cireng.
Di tengah-tengah menggoreng dan memasak dagangannya, Shanty juga kerap menyapa para pengunjung food truck-nya dengan bahasa China. Ia dapat berinteraksi dengan warga lokal karena telah tinggal di China 14 tahun lamanya.
Menariknya, bukannya bingung karena jualan makanan yang berbeda-beda, warga lokal Dandong justru penasaran akan jualan Shanty yang berbeda setiap harinya. Tak sedikit orang yang terlihat kembali ke food truck Shanty untuk menanyakan apa yang ia jual pada hari tersebut.
Tanggapan masyarakat terkait rasa dari makanan yang dijual juga positif. Tak jarang juga jualan Shanty ludes hanya dalam waktu beberapa jam saja. Sang adik ipar juga kerap mewawancarai para pembeli dan menanyakan apakah makanan tersebut cocok di lidah mereka.
Warga lokal mengatakan masakan Shanty enak dan makanan Indonesia dapat diterima oleh mereka. Banyak juga yang kembali di hari-hari berikutnya untuk menanyakan apakah Shanty menjual makanan yang pernah mereka cicipi sebelumnya.
Pada salah satu video yang ia unggah, terlihat seorang warga lokal yang telah menjajal dagangan Shanty mengatakan merasa beruntung dapat merasakan makanan khas Indonesia tanpa harus jauh-jauh terbang ke tempat makanan tersebut berasal.
Respons yang positif dari para pelanggannya, serta penonton di Indonesia yang bangga akan cara Shanty mempromosikan makanan Indonesia di China ini lah yang membuat Shanty makin semangat berjualan dan memperkenalkan beragam makanan Indonesia. [rk]