ThePhrase.id – Baru-baru ini warga Lamongan, Jawa Timur dihebohkan dengan kepulangan seorang warganya yang membawa pesawat hasil rakitannya sendiri. Pesawat tersebut dirakit di kediaman sang istri yakni Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan dibawa ke Lamongan.
Suyanto alias Heri Santoso merupakan warga asli Lamongan yang baru saja pulang ke kampung halamannya membawa sebuah pesawat hasil rakitannya sendiri. Pesawat tersebut diangkut menggunakan truk. Sehingga ketika sampai, menarik perhatian warga setempat.
Pesawat yang dirakit oleh Suyanto berjenis Short Take-Off and Landing (STOL). Dan ini bukannya kali pertama ia merakit sebuah pesawat. Pesawat pertama dan kedua yang ia rakit sudah dibeli oleh Pemerintah Republik Ceko tahun lalu, menjadikan pesawat yang ia bawa ke Lamongan pesawat ketiganya.
Suyanto alias Heri Santoso. (Foto: beritajatim.com)
Lulusan STM
Suyanto merupakan lulusan STM (Sekolah Teknik Menengah) yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Setelah lulus STM pada tahun 2002, ia berangkat ke Alaska, Amerika Serikat atas ajakan kenalannya. Di sana, ia bekerja di industri pembuatan pesawat. Dilansir dari laman tni-au.mil.id, di Amerika, Suyanto bekerja di perusahaan penerbangan Zenith.
"Berkat ajakan salah seorang kenalan, saya di sana (AS) selama 4 tahun lebih dan memegang sertifikat desainer pesawat dari Amerika," ujar Suyanto dilansir dari Detik.com.
Lama bekerja di perusahaan pembuat pesawat, keahlian Suyanto dalam membuat pesawat semakin terlatih. Ia ahli dalam membuat pesawat jenis STOL dari proses desain hingga pengerjaan. Menurutnya, membuat pesawat tidak sulit dan sangat mudah apabila menguasai matematika dan fisikanya.
"Kalau alatnya lengkap, tidak sulit. Bagi saya, membuat pesawat, merancang pesawat itu sangat mudah. Kita harus menguasai matematika dan fisikanya," tuturnya.
Menjadi TKI di Ceko
Selain merantau ke Amerika, Suyanto juga dikatakan pernah menjadi TKI (Tenaga kerja Indonesia) di Republik Ceko. Di sana, ia bekerja di perusahaan pesawat terbang. Sehingga, keahliannya makin terasah dalam bidang pembuatan pesawat.
Pesawat ketiga rakitan Suyanto. (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Maka dari itu dua pesawat yang ia buat pertama kali dapat dibeli oleh Pemerintah Republik Ceko. Dilansir dari gridoto, melalui bantuan seorang temannya, pesawat kedua pesawat tersebut berhasil dibeli.
Pesawat Buatan Suyanto
Dalam merakit 3 pesawat STOL buatannya, Suyanto tidak dibantu oleh siapa-siapa alias ia melakukannya seorang diri. Bahan-bahan yang ia gunakan juga sebagian besar diimpor dari luar negeri.
"Seluruh proses pembuatan pesawat, mulai dari desain hingga pengerjaan saya lakukan seorang diri. Sedangkan untuk bahan, hampir semuanya saya datangkan dari luar negeri," ungkap Suyanto.
Pesawat itu sendiri memiliki dimensi panjang 7 meter, lebar 9 meter, dan berkapasitas untuk dua orang. Selain itu, pesawat ini dapat menempuh kecepatan maksimal hingga 180 km per jam.
Uniknya, Suyanto menggunakan mesin mobil Honda Jazz RS 2015 bertenaga 130 hp sebagai mesin dari pesawat tersebut. Kapasitas bahan bakar dari mesin tersebut adalah 80 liter avtur dan dapat terbang dengan durasi kurang lebih 4 jam penerbangan.
Suyanto mengklaim bahwa pesawat ini sangat cocok digunakan di Indonesia karena merupakan negara kepulauan yang mana dapat digunakan untuk island hopping dari satu pulau ke pulau lainnya. Ia juga mengatakan bahwa untuk mendarat, pesawat ini tidak membutuhkan landasan yang terlalu panjang, jadi dapat dengan mudah mendarat.
Suyanto (kiri) ketika dikunjungi Kapuspotdirgaau Marsma TNI Fajar Adriyanto dan Danlanud Wiriadinata Letkol Nav Djoko Purnomo di Ciamis Jawa Barat (05/02/21). (Foto: tni-au.mil.id)
Pada Februari 2021, Kapuspotdirgaau Marsma TNI Fajar Adriyanto didampingi oleh Danlanud Wiriadinata Letkol Nav Djoko Purnomo mengunjungi langsung workshop Suyanto di Ciamis, Jawa Barat ketika ia masih di kampung halaman sang istri.
Dilansir dari laman tni-au.mil.id, tim Puspotdirga akan membantu memfasilitasi agar pesawat terbang karya anak bangsa ini mendapatkan sertifikasi laik terbang dari TNI Angkatan Udara dan pihak terkait lainnya apabila sudah selesai dirakit.
Suyanto berharap, keahliannya dalam membuat pesawat ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara Indonesia. Menurutnya, Indonesia juga dapat maju dan tidak kalah dengan negara lain. [rk]