ThePhrase.id – Mendaki gunung bukanlah hal yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Terlebih lagi jika dilakukan hanya dengan memiliki satu kaki. Tetapi, Anggi Wahyuda membuktikan sebaliknya. Sebagai seorang disabilitas yang hanya memliki satu kaki, Anggi membuktikan bahwa tak ada yang tak bisa dilakukan olehnya, termasuk mendaki gunung.
Perkenalkan, pemuda asal Binjai, Sumatera Utara bernama Anggi Wahyuda ini adalah seorang stand-up comedian dan influencer pendaki gunung. Ia harus merelakan kaki kanannya diamputasi setelah mengalami kecelakaan pada tahun 2015 ketika duduk di bangku SMA.
Padahal, sebelum kehilangan satu kaki, Anggi sangat aktif berolahraga. Ia bahkan sering mengikuti berbagai lomba yang membuatnya merasa memiliki penuh potensi dan dapat menjadi orang yang sukses di masa depan.
Tetapi hidupnya berubah dalam sekejap. Dari pemuda yang gemar berolahraga, kepribadiannya pun ikut berubah menjadi murid SMA yang tak punya harapan hidup. Kondisinya membuat Anggi depresi berat selama dua tahun. Ia merasa malu, tak percaya diri, dan bertanya-tanya mengapa hal ini harus terjadi kepadanya.
Setelah periode keterpurukan yang berlangsung tak sebentar tersebut, Anggi kemudian menemukan titik balik yang membuatnya sadar bahwa depresi tak membuatnya menjadi orang yang lebih baik. Ia kemudian belajar melihat orang lain dengan keadaan yang lebih sulit, tetapi bisa bangkit.
Anggi juga mulai menemukan hal-hal yang ia sukai, seperti stand-up comedy. Ia merasa bahwa menertawakan luka dirinya sendiri membuat perasaannya lebih ringan. Apalagi, ia dapat membuat orang lain tertawa dengan penampilannya.
Selain itu, ia juga gemar mendaki gunung. Meski terdengar mustahil bagi seorang dengan satu kaki untuk dapat mendaki gunung, Anggi membuktikan bahwa keajaiban hanya untuk mereka yang tidak menyerah.
Terbukti dengan tekad yang kuat, pemuda 24 tahun itu sukses mencatatkan sejumlah rekor mendaki gunung di Indonesia. Padahal, dalam mendaki ia harus menggunakan alat bantu tongkat.
Rekor yang dipecahkannya adalah menjadi disabilitas pertama yang mendaki Gunung Leuser. Gunung ini terkenal dengan treknya yang panjang dan merupakan gunung dengan trek terpanjang di Indonesia.
Selain itu, Anggi juga mencatatkan rekor yang menurutnya sebagai rekor terkeren, yaitu berhasil mendaki 15 gunung dalam dua bulan.
Anggi bercerita, keinginannya untuk memecahkan rekor sebagai penyandang disabilitas pertama yang mendaki gunung tersebut untuk membuktikan bahwa keterbatasannya bukanlah penghalang. Penyandang disabilitas juga bisa mendaki gunung layaknya manusia normal.
Menurut Anggi, mendaki gunung memiliki banyak rintangan, apalagi bagi dirinya yang merupakan penyandang disabilitas. Dalam pendakian di Gunung Leuser misalnya, pelawak tunggal ini mengaku menghadapi rintangan-rintangan mulai dari jurang, turunan, panjatan, hingga ancaman harimau.
Tetapi, ia berhasil melewati rintangan-rintangan tersebut dan menyelesaikan misinya. Ia juga mengaku bersyukur dapat memecahkan rekor tersebut. Pencapaian ini membuatnya semakin bersemangat untuk mendaki gunung-gunung lain di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Salah satunya adalah gunung tertinggi di dunia, Everest.
"InsyaAllah bulan empat saya akan ke Everest, menjadi disabilitas pertama yang mendaki ke sana. Karena saya ingin membuktikan bahwa batas kemampuan manusia bukan pada fisiknya, tetapi pada kemauannya," beber Anggi, dikutip dari laman Kemenpora.
Karena baginya, selemah apapun manusia, jika memiliki kemauan, maka tak mustahil untuk bertemu dengan keberhasilan. [rk]